Yenny Wahid: PBNU Jangan Berpolitik dan Terkooptasi Parpol

ADVERTISEMENT

Yenny Wahid: PBNU Jangan Berpolitik dan Terkooptasi Parpol

Elza Astari Retaduari - detikNews
Rabu, 08 Agu 2018 18:16 WIB
Foto: Ari Saputra/detikcom
Jakarta -

Yenny Wahid angkat bicara soal pertemuan pengurus inti PBNU dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Yenny mengingatkan agar PBNU tak terlibat dalam politik praktis.

"PBNU tidak boleh berpolitik, jadi tidak boleh dukung-mendukung. Saya berharap bahwa kiai-kiai itu berfokus pada program keumatan. Umat masih susah ekonominya. Jangan mengurusi politik," kata Yenny kepada wartawan, Rabu (8/8/2018).

Yenny mengingatkan supaya PBNU belajar dari kegagalan di beberapa pilkada. "Di mana kiai-kiai terlibat langsung dan ternyata tidak bisa mengalihkan suara," ingat Yenny.

"Jadi saya berharap kita semua, PBNU, dijaga marwah dan derajat kiai, sehingga jangan berada di atas kepentingan politik praktis. Kepentingan politik praktis itu tanah becek. Jubah kiai harus tetap bersih," pungkasnya.


Pertemuan di kantor PBNU sore ini diikuti oleh Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin, Ketum PBNU Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Ketua PBNU Robikin Emhas, Cak Imin, dan sejumlah tokoh lain. Ada pesan serius dari pertemuan tersebut untuk Jokowi.

"Kalau cawapres nanti bukan dari kader NU, warga nahdliyin merasa tidak memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menyukseskannya. Itu pesannya," kata Ketua PBNU Robikin Emhas mengungkap isi pertemuan di kantor PBNU, Kramat Raya, Jakpus, Rabu (8/8/2018).

(van/tor)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT