Praktik prostitusi di Apartemen Kalibata City seakan tidak ada habisnya. Bahkan Polda Metro Jaya menyebut dari 18 tower yang ada, 5 di antaranya menjadi sarang prostitusi. Bagaimana tanggapan pengelola?
"Ya kami prihatin dengan kejadian seperti itu," ujar General Manager Kalibata City Ishak Lopung saat ditemui detikcom di kantornya, Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (8/8/2018).
Ishak mengaku, pihaknya sudah memberikan imbauan kepada para penghuni atau pun penyewa untuk tidak berbuat kriminal di lingkungan apartemen. Pengelola bahkan memasang spanduk di setiap tower sebagai upaya pencegahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imbauan untuk tidak melakukan tindakan kriminal itu dipajang di setiap sudut tower hingga di running text. Pengelola juga bekerja sama dengan broker untuk melakukan pencegahan itu.
"Kita lakukan misalnya running text, lewat mading. Malah kita kumpulin para broker (agent) yang melakukan penyewaan unit," jelasnya.
Para agen juga diminta memberikan data setiap ada penyewa baru, ke pihak pengelola.
"Karena badan pengelola tidak lakukan itu, jadi mereka yang melakukan sewa-menyewa, dari pemilik mereka lakukan sewa ke orang lain. Padahal kita udah imbau ke mereka tolong kalau mereka lakukan sewa itu lapor," sambungnya.
Namun, dikatakan Ishak, beberapa agen mengabaikan hal itu. "Iya, ada yang nggak lapor," tandasnya.
Praktik prostutusi di Apartemen Kalibata City ini sudah sering diungkap polisi. Baru-baru ini Polda Metro Jaya menangkap tiga orang muncikari yang menjajakan seks PSK, yang lima di antaranya di bawah umur.
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini