"Tentu kalau kemudian ada tambahan seperti yang juga pernah kami sampaikan kewenangan penambahan parpol itu bukan di tangan Pak Jokowi, tapi di tangan para ketum parpol enam yang sudah bergabung. Sehingga itulah yang akan kami pastikan pertemuan yang insyaallah akan digelar malam nanti," ujar Rommy di sela pembukaan pendidikan kader ulama MUI Kab Bogor di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/8/2018).
Hal ini menjawab peluang PAN bergabung dengan Jokowi. Apalagi, Ketum PAN Zulkifli Hasan melakukan pertemuan tertutup dengan Jokowi di Istana, kemarin (7/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Prabowo Putuskan Nama Cawapres Malam Ini |
Direncanakan, para ketum parpol pengusung dan Jokowi akan membahas pemantapan koalisi malam ini. Posisi terakhir, Jokowi sudah didukung 9 parpol (6 parpol di parlemen dan 3 parpol non-parlemen).
"Insyaallah malam ini para ketum akan bertemu kembali dengan Presiden untuk memastikan langkah-langkah final terkait koalisi," ujarnya.
"Tetapi sejauh ini berdasarkan pembicaraan saya terakhir dengan Pak Presiden tadi dan juga kemarin, kami baru akan mendaftar pada 10 (Agustus 2018) seperti yang sudah berkali-kali saya sampaikan," imbuhnya.
Rommy tidak ingin berandai-andai soal peluang tambahan parpol bergabung ke Jokowi. "Bisa menerima atau tidak, tentunya semua pimpinan parpol yang berkumpul, saya tidak bisa mengatasnamakan parpol yang lain," katanya.
Namun, Rommy sendiri mengakui dirinya sebagai Ketum PPP setuju dengan bergabungnya partai tersebut. "Kalau saya sendiri menegaskan lebih banyak lebih bagus, karena itu memberikan tambahan kekuatan kepada koalisi Jokowi," paparnya. (jor/dkp)











































