Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade mengatakan, ucapan Ngabalin kepada Amien tidak mencerminkan posisi dirinya sebagai tenaga ahli Istana. Selain itu, Ngabalin juga dianggap tidak memiliki sikap sopan santun dalam berpolitik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Ngabalin sebagai tenaga ahli Istana Presiden bahkan bisa disebutlah juru bicaranya Pak Jokowi atau die hard Pak Jokowi, tolong jangan menggunakan diksi seperti Pak Amien comberan itu kan nggak pantas. Bagaimanapun kan Pak Amien tokoh bangsa, lokomotif reformasi, orang tua kita. Jangan sampai untuk membela Pak Jokowi menggunakan diksi-diksi yang bisa memprovokasi," lanjutnya.
Andre menduga, ucapan tak pantas Ngabalin itu sebagai efek dari penyataan Jokowi yang memancing reaksi saat Rapat Umum Relawan di SICC, Sentul, Bogor pada Sabtu (4/8) lalu. Ngabalin dinilai terpengaruh dan terprovokasi untuk melakukan 'serangan' terhadap pihak oposisi Jokowi.
"Saya takut Pak Ngabalin terpancing karena pernyataan Pak Jokowi di Sentul ya. Efeknya begitu. Pak Jokowi bilang di Sentul harus berantem juga berani, sama kalau diajak tidak boleh takut. Mungkin ini akibat Pak Jokowi akhirnya Pak Ngabalin ngomongnya tendensius dan jadinya provokasi. Ini hal yang saya takutkan. Pak Jokowi nggak ngasih contoh yang baik jadi Pak Ngabalin begini," kata Andre.
Ucapan soal 'comberan' itu terlontar saat Ngabalin meminta PAN tidak bergabung ke koalisi pendukung Jokowi di Pilpres 2019. Ngabalin mengungkit sosok Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang kerap mengkritik Jokowi.
"Dari awal kan kayak Pak Amien Rais, ngomongnya kayak comberan. Hari-hari maki orang, hari-hari menyebutkan tidak ada baiknya Jokowi, tidak ada baiknya pemerintah. Kalau Anda sebut pemerintah itu tidak benar, berarti Anda kirim orang salah. Kan pemerintahan itu ada wakilnya PAN. Jadi sudah deh nggak usah," ujar Ngabalin di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (7/8).
Tonton juga video: 'Gaya Kocak Ngabalin Bikin Luhut Senyum-senyum'