Tukang Sol Sepatu di Jembatan Ampera Lolos Seleksi Bintara Polri

Tukang Sol Sepatu di Jembatan Ampera Lolos Seleksi Bintara Polri

Raja Adil Siregar - detikNews
Selasa, 07 Agu 2018 19:33 WIB
Kompas, tukang sol sepatu yang lolos jadi Bintara Polri (Raja/detikcom)
Jakarta - Perjuangan Kompas Priyogo (20) menjadi seorang polisi akhirnya terwujud setelah sempat tiga kali gagal. Tukang sol sepatu keliling itu telah dinyatakan lulus menjadi anggota Polri.

Pria yang lebih akrab disapa Kompas itu memang dilahirkan dari keluarga kurang mampu. Tapi semangat untuk mengubah nasib keluarga dan menggapai cita-cita tidak perlu diragukan lagi.

Lulus SMA pada 2014, Kompas mengadu nasib dengan mengikuti seleksi Bintara Polri. Namun saat itu nasibnya kurang beruntung, dia tak lulus seleksi selama tiga kali berturut-turut hingga 2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah tiga kali ikut tes Bintara Polri sejak saya lulus SMA pada 2014, tetapi tidak pernah lolos seleksi. Bahkan saya juga sudah sempat kecewa," terang Kompas di SPN Betung, Selasa (7/8/2018).



Meskipun sempat kecewa, pria kelahiran 1997 tersebut tetap optimistis dan terus berlatih di sela-sela kesibukan sebagai tukang sol keliling. Dia memiliki keyakinan suatu hari nanti dirinya lulus polisi meskipun tak memiliki uang.

"Saya berlatih terus setiap pagi dan sore hari, tapi tetap ikut sol sepatu bersama orang tua saya di bawah (Jembatan) Ampera, Palembang. Kalau ada yang (memperbaiki) sol sepatu juga saya kerjakan. Siang-malam saya juga berdoa biar lulus polisi dan dikabulkan," kata Kompas.

Meskipun optimistis, Kompas sempat tak percaya saat ini telah dinyatakan lolos seleksi. Kini dia berjanji akan mengabdikan dirinya kepada negara dan berlatih selama mengikuti pendidikan di SPN Betung untuk 7 bulan ke depan.



Secara terpisah, Karo SDM Polda Sumsel Kombes Kristyono mengatakan Kompas mengikuti seleksi Bintara Polisi dari Rayon Polresta Palembang. Kompas dianggap tangguh setelah dia mengalahkan ribuan peserta.

"Dia mengikut seleksi Bintara Polri Rayon Polresta. Nilainya cukup bagus juga saya lihat. Apalagi Palembang ini persaingan peserta cukup ketat dan banyak yang unggul, tapi dia mampu melewati masa seleksi dengan baik," kata Kristyono.

Dengan lulusnya Kompas, Kristyono pun mengaku hal ini sebagai salah satu bentuk transparansi di tubuh Polri dalam penerimaan. Bahkan panitia seleksi tak membedakan apa pekerjaan orang tua peserta.

"Prinsip selama proses seleksi, Polri tidak memandang apakah dia anak tukang sol sepatu, tukang sayur, maupun anak polisi atau TNI. Intinya, kalau dia punya kemampuan, pasti lulus," tegasnya.

"Bukan hanya Kompas yang lulus tahun ini dengan ekonomi rendah, serta orang tua kurang mampu. Masih banyak Kompas lain yang juga lulus. Inilah bukti bahwa yang terbaik pasti lulus," katanya.

Kompas dinyatakan lulus seleksi Bintara Polri pada pengumuman 2 Agustus lalu. Dia lulus bersama 281 peserta lain dan akan menjalani masa pendidikan hingga Februari mendatang. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads