Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan mayoritas peserta rakornas berpendapat kontestasi pilpres saat ini hanya memperlihatkan kegaduhan ketimbang melahirkan narasi besar bagaimana mengatasi persoalan bangsa yang multidimensi yang terjadi belakangan ini.
"Pilpres ini kegaduhannya luar biasa. Ada yang ribut mengusung #GantiPresiden2019, di lain pihak ramai juga #Jokowi2Periode. Tidak substantif. Tidak ada narasi besar yang dibangun dari para calon presiden, calon pemimpin nasional untuk 2019. Saya melihatnya miris," kata Gus Yaqut dalam keterangannya, Senin (6/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, lanjut Gus Yaqut, peserta rakornas menilai sosok capres atau pemimpin nasional ke depan mesti memiliki karakter yang kuat dalam mengatasi persoalan bangsa yang multidimensi. Selain itu, masih kata Gus Yaqut, calon presiden mendatang sudah semestinya pemimpin yang mampu melahirkan gagasan besar, terutama terkait nasionalisme, bagaimana merekatkan etnisitas dan agama, termasuk soal ekonomi dan penegakan hukum.
"Persoalan bangsa saat ini sangat besar. Kita dihadapkan pada kasus korupsi yang masif, radikalisme dan terorisme, ancaman terhadap kebinekaan, ekonomi, kemiskinan, tenaga kerja, dll. Sebab itu, calon presiden/calon wakil presiden atau pemimpin nasional bangsa ini mendatang harus mampu menjawab semua tantangan tersebut," ujarnya.
Baca juga: Koalisi Pro-Jokowi Siapkan 225 Jubir |
Gus Yaqut mengatakan GP Ansor menilai tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara sampai sekarang masih belum mendekati cita-cita para founding fathers. Dia menyoroti upaya negara mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat.
"Pemimpin nasional harus dapat memetakan masalah berikut solusinya atau mengeksekusi kebijakan tanpa keraguan demi kemaslahatan rakyat, bangsa, dan negara," tegas Gus Yaqut.
GP Ansor dalam waktu dekat akan kembali menggelar rakornas setelah para ketua pimpinan wilayah dan satkorwil se-Indonesia menyerap keinginan rakyat sebenarnya atas kepemimpinan nasional. (gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini