"Tanggal 25 Juli '56 ada catatan gempa dan tsunami, artinya sejak dahulu ada. Kemudian baru mulai '70-an itu ada peta tektonik Indonesia. Semakin sekarang, sudah semakin banyak datanya," kata pakar geologi Rovicky Dwi Putrohari saat berbincang dengan detikcom, Senin (6/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rovicky juga mencatat sejumlah gempa yang pernah mengguncang wilayah Lombok sejak 1856. Sebelumnya Badan Meteoroogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga pernah menyebutkan beberapa gempa yang disertai tsunami di wilayah NTB. Pernyataan ini disebutkan pada Agustus 2016 saat gempa 5,7 SR mengguncang Dompu, NTB.
![]() |
Berikut ini sederet gempa dan tsunami yang pernah terjadi di wilayah NTB berdasarkan catatan Rovicky dan BMKG:
1. Tsunami di Bima (8 November 1818), setinggi 3,5 meter
2. Tsunami di Bima (29 Desember 1820), setinggi 24 meter
3. Tsunami di Bima (5 Maret 1836)
4. Tsunami di Bima (28 November 1836)
5. Gempa dan Tsunami Labuantereng, Lombok (25 Juli 1856)
6. Gempa di Lombok (10 April 1978), berkekuatan 6,7 SR
7. Gempa di Lombok (21 Mei 1979), berkekuatan 5,7 SR
8. Gempa di Lombok (20 Oktober 1979), berkekuatan 6 SR
9. Gempa di Lombok (30 Mei 1979), berkekuatan 6,1 SR
10. Gempa di Lombok (1 Januari 2000), berkekuatan 6,1 SR
11. Gempa di Lombok (22 Juni 2013), berkekuatan 5,4 SR
12. Gempa di Dompu (1 Agustus 2016), berkekuatan 5,7 SR
13. Gempa di Lombok Utara (29 Juli 2018), berkekuatan 6,4 SR
14. Gempa dan tsunami di Lombok (5 Agustus 2018), gempa berkekuatan 7 SR dan tsunami setinggi 10-13 cm
Tonton juga video: 'Baznas Antar Jenazah Santri Korban Gempa Lombok ke Rumah Duka'
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini