Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum PD Ferdinand Hutahaean menuding PDIP melimpahkan kesalahan pada SBY atas kegagalan program Nawacita. Ia pun mengibaratkan, tudingan Hasto bagai anak kecil yang tak mampu memanjat pohon namun melimpahkan kesalahan pada pohon yang dipanjat.
"Ibarat anak kecil yang tak mampu memanjat pohon, tapi yang disalahkan pohonnya. Ibarat anak kecil yang tak mampu berenang, tapi yang disalahkan airnya," ujar Ferdinand kepada detikcom, Minggu (5/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ferdinand menyebut, kesulitan sinkronisasi pada program Nawacita tak lain adalah karena kesalahan pemerintahan Jokowi sendiri. Sehingga tak elok jika kemudian SBY dijadikan 'kambing hitam' atas hal itu.
"Terlihat jelas bahwa rejim ini gagal dalam segala bidang pembangunan. Keberhasilannya hanya dalam bidang membangun cerita cerita hebat, bukan cerita kehebatan. Cerita hebat yang tidak sesuai fakta lapangan. Cerita dongeng keberhasilan," katanya.
Lebih lanjut, Ferdinand mengatakan, tudingan kepada ketumnya itu juga tanpa dasar. Sebab, RPJM pada era SBY bukanlah sesuatu yang wajib dan harga mati untuk dilakukan oleh pemerintahan Jokowi.
"Tudingan terhadap RPJM sebagai penyebab rejim Jokowi gagal adalah tidak benar dan tidak faktual. Faktanya sekarang tidak ada RPJM yang dijalankan pemerintah, semua ditinggalkan dan beralih ke 1 pokok isu yaitu membangun beton jalan atau jalan toll. Di RPJM yang disusun oleh SBY, pembangunan manusia dan pembangunan infrastruktur dan pemberian program kerakyatan berimbang. Sekarang faktanya program kerakyatan dihapus, subsidi dicabut, pembangunan manusia diabaikan dan hanya fokus pada jalan toll semata. Tidak lebih dari itu," tutur Ferdinand
Dia pun meminta agar pemerintahan Jokowi lebih bijak menyikapi kesulitan yang dialaminya. Bukan malah menyalahkan RPJM yang disusun pada era SBY.
"Janganlah rejim gagal ini menyalahkan RPJM, tapi Jokowi menikmati menggunting puta peresmian proyek hasil dan sisa RPJM era SBY dan kemudian diklaim seolah keberhasilan rejim gagal ini. Tidak elok mengklaim yang baiknya saja, nanti kuwalat Pemilu 2019 tak mampu menunjukkan keberhasilan nawacita 1 pun," katanya.
Baca juga: Giliran Ketua DPR Luruskan SBY |
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan koalisi Joko Widodo tengah menyusun bersama visi misi Jokowi untuk Pilpres 2019 dalam bentuk Nawacita Jilid II. PDIP menyinggung kesulitan sinkronisasi nawacita Jokowi karena Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional yang masih disusun pemerintah sebelumnya pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kami juga mempertajam kerja sama di antara Parpol tata pemerintahan yang jauh lebih efektif ke depan karena kita akan bergerak cepat," ujar Hasto usai rapat 9 Sekjen Parpol Koalisi Jokowi di Gedung Joang '45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/8/2018).
"Tadi disampaikan juga kesulitan Pak Jokowi misalnya visi misi dengan nawacitanya ternyata RPJM-nya masih disusun waktu pemerintahaan Pak SBY," imbuh Hasto.
Demokrat Gabung Prabowo, PDIP Tak Khawatir, Simak Videonya: