"Jadi hal-hal yang kita bahas tadi baik yang sifatnya bilateral, strategic partnership, perdagangan, isu regional, Korea Utara, Palestina," kata Retno di Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Sabtu (4/8/2018).
Retno mengatakan Indonesia dan AS telah menjalin kemitraan strategis sejak 2015. Melalui hal tersebut, Indonesia berupaya mengembangkan kerja sama yang menguntungkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuannya Retno mengatakan dirinya turut membicarakan Generalized System of Preferences (GSP). GSP sendiri merupakan sistem keringanan bea masuk produk.
"Saya telah mengangkat beberapa isu perdagangan termasuk di antaranya adalah mengenai GSP," kata Retno.
Ia mengatakan bahwa Menteri Perdagangan RI telah berkunjung ke Washington DC. Menurutnya pertemuan ini memiliki hasil yang positif untuk menguntungkan dan mempererat hubungan kedua negara
"Saya sampaikan juga bahwa baru-baru ini Menteri Perdagangan RI berkunjung ke Washington DC untuk bertemu dengan mitranya di sana dan juga dengan private sectors yang ada di Amerika Serikat," ujar Retno.
"Dari kunjungan tersebut kami mendapatkan laporan dan laporan ini ternyata confirm juga diperoleh oleh Menlu Pompeo, mengenai hasil positif kunjungan menteri perdagangan Indonesia ke Amerika pada akhir bulan Juli yang lalu. Kita ingin membangun sebuah hubungan yang kuat dan saling menguntungkan," sambungnya.
Selain itu ia juga mengatakan penyelesaian masalah Palestina juga dibahas dalam pertemuan tersebut. Menurutnya solusi dua negara atau two state solution menjadi cara yang harus dilakukan.
"Saya juga menyampaikan pentingnya perhatian terhadap penyelesaian masalah Palestina. Bagi Indonesia penyelesaian two state solution merupakan satu-satunya jalan yang harus ditempuh," tuturnya. (haf/haf)