"Kontrak Blok Rokan ini memang akan berakhir, maka sudah seharusnya pemerintah memberikan peluang kepada perusahaan nasional, Pertamina, untuk mengelolanya," kata Farial dalam keterangan tertulis, Kamis (2/8/2018).
Politikus PPP ini menyebut mengelola Blok Rokan ini memang tidak mudah, tapi ia yakin Pertamina bisa melakukannya. Selama ini Blok Rokan, menurut Farial, dikelola dengan teknologi tinggi. Perusahaan tidak hanya dituntut menyedot minyak ke atas, tapi juga harus menyedot minyak yang menempel pada dinding sumur. Pertamina harus memanaskan terlebih dahulu minyak sebelum disedot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Farial mengusulkan agar selama tiga tahun sebelum pengambilalihan, Pertamina mengambil manajemen dan teknologi dari Chevron.
"Saat mengambil alih blok ini, Pertamina ditantang untuk mampu membuat produksi stabil. Jangan sampai nanti produksi tiba-tiba drop, sehingga bisa membuat malu," tambahnya.
Farial mengusulkan, untuk mengelola blok ini, Pertamina harus bisa menyiapkan anak perusahaan khusus. Blok Rokan, kata dia, tidak bisa langsung jadi tanggung jawab holding perusahaan, karena perlu ada perhatian khusus. Jika bisa tantangan mengelola Blok Rokan ini bisa diatasi, Farial yakin Pertamina akan semakin mengukuhkan dirinya sebagai perusahaan energi kelas dunia (world class company).
Tonton juga video: 'Blok Rokan Dicaplok Pertamina Bukan Karena Pemilu 2019'
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini