Kegiatan berjudul 'Zikir dan Doa untuk Bangsa memperingati HUT Kemerdekaan ke-73 RI' tersebut dilakukan usai salat Isya di Halaman Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Rabu (1/8/2018). Ini merupakan kegiatan dalam rangka menyambut bulan Agustus sebagai bulan kemerdekaan.
"Pertama-tama marilah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena hari ini kita memasuki bulan kemerdekaan. Menjelang 73 tahun kita merdeka, mensyukuri rahmat Allah SWT yang diberikan kepada kita yaitu rahmat kemerdekaan. Karena kita sering lupa mensyukuri ini bahwa kita 100 tahun dijajah, perang, kemudian atas rahmat Allah SWT kepada bangsa Indonesia kita sekarang sudah merdeka kurang lebih 73 tahun," kata Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain soal kemerdekaan, Jokowi juga mengingatkan soal besar dan beragamnya Indonesia. Keberagaman dan perbedaan yang ada juga merupakan anugerah dari Allah SWT.
"Saya juga ingin mengingatkan kepada kita semuanya bahwa negara kita ini negara besar yang berbeda-beda, yang beragam, yang bermacam-macam, yang berwarna-warni, berbeda-beda suku, berbeda-beda bahasa daerah, berbeda-beda adat, berbeda-beda tradisi, berbeda-beda agama. Inilah yang sering kita lupa bahwa bangsa kita ini adalah bangsa besar, berbeda-beda, majemuk, bermacam-macam dan itu semuanya adalah anugerah yang diberikan Allah kepada kita bangsa Indonesia yang juga patut kita syukuri bersama-sama," katanya.
Salah satu anugerah perbedaan yang diberikan Allah SWT untuk Indonesia yakni beragamnya suku dan bahasa di Indonesia, ada sekitar 714 suku dan 1.100 bahasa daerah. Keberagaman itu akan jadi kekuatan jika dikelola dengan baik.
![]() |
"Ini yang harus kita sadari bersama-sama bahwa kita memang diberikan anugerah oleh Allah SWT berbeda-beda, bermacam-macam, beraneka ragam majemuk. Akan menjadi sebuah kekuatan, akan menjadi sebuah potensi apabila kita bersatu, karena aset terbesar bangsa ini adalah persatuan, kerukunan dan persaudaraan. Aset terbesar bangsa kita adalah itu. Selain Kita dianugerahi oleh Allah SWT sumber daya alam yang melimpah," katanya.
"Oleh karena itu, saya selalu menyampaikan marilah kita menjaga persaudaraan kita, menjaga ukhuwah Islamiyah kita, menjaga ukhuwah Wathoniyah kita. Karena kita memang besar dan berbeda-beda," tambahnya.
Jokowi juga mengingatkan soal kemerdekaan yang merupakan buah perjuangan dari bangsa, termasuk oleh para ulama dan santri. Untuk itu, kemerdekaan dan keberagaman yang dimiliki Indonesia tersebut harus dijaga dengan baik.
Jokowi juga mengingatkan, jangan sampai perbedaan pilihan dalam politik seperti dalam Pilkada bahkan Pilpres membuat hubungan antarmasyarakat menjadi retak. Dia mengatakan, jika masyarakat pecah hanya karena perbedaan pilkada dan pilpres, maka biaya untuk merekatkan kembali sangat mahal.
"Kita lupa, hanya gara-gara sekali lagi pilihan presiden, pilihan gubernur, pilihan bgupati dan wali kota yang setiap lima tahun pasti ada setiap lima tahun pasti ada karena ini adalah proses demokrasi atau pesta demokrasi. Jangan sampai itu terjadi dan biaya sosialnya, biaya ekonominya akan sangat besar sekali apabila kita terus-terusan tidak saling sapa, saling menjelekkan, saling mencemooh di antara kita. Karena sekali lagi, bangsa ini adalah bangsa besar dan kita harus merasakan hal yang sama sebagai saudara sebangsa dan setanah air," pesan Jokowi.
(jor/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini