"Jadi begini, kita minta bantuan CSR (corporate social responsibility). Itu yang ada di depan, apartemen yang sedang proses pembangunan, minta bantuan ke situ, sama pengusaha toko kaca. Kami dapat Rp 2 juta," kata Rahmat saat dihubungi, Rabu (1/8/2018).
Menurut Rahmat, uang tersebut tak hanya digunakan untuk membeli cat. Kelebihan uang dari pengusaha itu juga digunakan untuk membeli semen.
"Karena cat itu nggak banyak, ada sisa (uang) sedikit. Saya pikir kalau beli cat nggak cukup, ya, sudah saya beli semen aja," terang Rahmat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai pengecatan separator itu dipermasalahkan Fraksi PDIP DPRD DKI. Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono menyebut pengecatan separator hanya buang-buang anggaran meskipun bukan menggunakan APBD.
"Sudah pasti lah (pemborosan). Mau pakai apapun, mau pake duit setan sekalipun, tetep ada pemborosan. Artinya perencanaan yang tidak cermat sehingga mengakibatkan pemborosan anggaran," terang Gembong.
Tonton juga video: 'Soal Warna-warni Pembatas Jalan, Sandi: Jangan Saling Menyalahkan'