Lewat Twitter, Rabu (1/8/2018), SBY memberikan klarifikasi tentang pernyataannya saat bertemu Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Saat itu, SBY bicara soal perlunya memperhatikan 'the bottom 40%'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan golongan 'the bottom 40%' ini yang perlu jadi perhatian pemerintah. SBY menyinggung pejabat yang berpegang pada data BPS bahwa jumlah orang miskin di Indonesia 26 juta. SBY menegaskan bahwa dia percaya hal itu.
"Saya juga percaya bahwa angka kemiskinan sekarang sekitar 26 juta orang, atau 9,82%. Saya juga tahu tak mudah turunkan angka kemiskinan," tulis SBY.
Baca juga: Luhut vs SBY Soal Data Kemiskinan |
SBY lalu mengungkapkan upaya menurunkan kemiskinan di era pemerintahannya yaitu 6% selama 10 tahun. Dia juga menyinggung pemerintahan Presiden Joko Widodo yang menurunkan angka kemiskinan 1% selama 3 tahun.
"Saya dengar pemerintah akan tunda sebagian proyek infrastruktur, guna selamatkan ekonomi kita. Hal ini sudah lama saya sarankan. Keputusan & kebijakan pemerintah tersebut (kalau benar) TEPAT. Saya ikut mendukung. Karena berarti negara UTAMAKAN RAKYAT," ungkap SBY.
Baca juga: SBY Turun Gunung Tantang Jokowi |
SBY menyebut di masa Pemilu, orang yang berbeda posisi langsung dihajar. Dia menegaskan tidak melakukan hal yang sama.
"Biasanya dalam musim pemilu, kalau berbeda posisi langsung DIHAJAR. Saya bukan tipe manusia seperti itu. Kalau benar harus saya dukung," tutupnya.
Tonton juga video 'SBY: PKS Ini Partai Islam, Tapi Amanah dan Hormati Demokrasi!'Biasanya dlm musim pemilu, kalau berbeda posisi langsung DIHAJAR. Saya bukan tipe manusia seperti itu. Kalau benar harus saya dukung *SBY*
β S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) August 1, 2018
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini