Suharti bersama dua orang stafnya Rinjani Erlin Halimatussadiyah dan Bagus Novandi mendaki Gunung Rinjani sejak Jumat 27 Juli 2018. Mereka ditemani oleh porter dan guide.
"Naiknya Jumat ya, programnya tiga hari dua malam, pulangnya Minggu rencananya. Karena Senin kerja ya, kita berakhir pekan saja," kata Suharti di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB, Selasa (31/7/2018).
Sebelum terjadi gempa, ketiga pegawai LKPP itu bermalam di Danau Segara Anak karena kelelahan. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan pada Minggu (29/7) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiganya memutuskan untuk bermalam di Batu Ceper karena khawatir gempa susulan. Suharti kemudian mengecek perbekalan yang masih disimpannya.
"Kemudian hitung, saya instrusikan hemat air, kalau nggak minum bisa mati kita. Kalau tidak makan tidak apa-apa," tuturnya.
Dia mengatakan kepada dua orang stafnya untuk menghemat air sebab perbekalan hampir habis. Ketiga pegawai LKPP bersama porter dan guide itu pun rela berbagi seteguk air agak tak kehausan selama bertahan di Rinjani.
"Akhirnya tiap haus minumnya seteguk-seteguk kita, tadinya berharap heli datang ke situ dievakuasi di Batu Ceper," imbuhnya.
Singkat cerita, rombongan pun turun ke Danau Segara Anak. Mereka bertemu dengan pendaki lain yang menunggu proses evakuasi.
Akhirnya setelah hampir dua hari terjebak di Rinjani, ketiganya berhasil dievakuasi menggunakan helikopter pagi tadi. Mereka sujud syukur atas keselamatan yang diberikan oleh Allah SWT.
Sementara, dua porter dan satu guide dievakuasi lewat jalur darat. Mereka saat ini masih dalam perjalanan menuju Sembalun. (aan/fdn)











































