"PBB partai yang punya suara dan tokoh nasional Seperti Pak Yusril, maka setiap dukungan yang dibuat harus jelas tolak ukurnya. Jadi selama belum ada pembicaraan resmi dan kesepakatan tertulis, PBB masih tetap berpegang rekom PA 212," ujar Ketua DPP PBB Sukmo Harsono kepada wartawan, Senin (30/7/2018).
Sukmo meminta Eggi tak sembarangan 'memunafikan' orang lain. Dia pun mempertanyakan atas dasar apa Eggi mengeluarkan pernyataan demikian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan Koalisi Keummatan yang selama ini didengungkan belum memiliki wujud konkret. Sukmo menegaskan PBB setia terhadap imbauan Habib Rizieq Syihab dan PA 212 selagi belum ada kesepakatan final soal koalisi Pilpres 2019.
Meski begitu, Sukmo melemparkan pujian kepada UAS. Dia menyebut UAS sebagai sosok yang membawa cahaya Illahi.
"PBB itu masih dalam koridor imbauan Habib Rizieq dan PA 212. Menyikapi rekom Itjtimak Ulama yg memasangakan Prabowo dan Ustad UAS, kami menganggap itu pasangan yang membawa cahaya Ilahiah. Tetapi kan UAS menolak dan itu amat disayangkan," sebutnya.
"Dan saya belum mendengar sikap resmi dari PAN juga PKS, bahkan Gerindra masih sibuk dengan Demokrat. Jadi yang disebut Bang Eggi munafik yang mana? PBB itu keputusannya capres atau cawapresnya Pak Yusril dan itu belum diubah. Maka, tidak bisa lantas tiba-tiba PBB mendukung tanpa musywarah terlebih dahulu sesuai mekanisme partai," imbuh Sukmo.
Sebelumnya, aktivis 212 yang juga politikus PAN Eggi Sudjana mendorong duet Prabowo Subianto-Ustaz Abdul Somad (PUAS). Bagi Eggi, parpol Koalisi Keumatan yang tak mendukung duet ini berarti munafik.
"Kita akan lihat partai yang selama ini getol menyuarakan koalisi keumatan, tapi justru tidak setuju dengan UAS mendampingi Pak Prabowo sesuai hasil ijma' ulama hanya karena kadernya gagal jadi cawapres," kata Eggi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (30/7).
"Ingat, berarti mereka munafik dan tidak layak mengatasnamakan umat. Jangan dipilih partai munafik," imbuhnya.
Tonton juga video: 'Rakornas PA 212 Usung Habib Rizieq pada Pilpres 2019!'
(tsa/jbr)