"Nggak. Kita nggak pikir kekuasaan. Kita apakah cawapres dan capresnya itu menang atau tidak itu yang paling penting," ujar Syarief, di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (307/2018).
Syarief mengatakan yang terpenting adalah Gerindra dan partainya memiliki visi-misi dan pandangan terhadap bangsa yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarief kemudian menjelaskan alasan partainya akhirnya memutuskan melabuhkan dukungan kepada Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Pertama, dalam membangun bangsa, visi-misi PD dapat diterima oleh Prabowo.
"Dan apa yang dipikirkan oleh Pak Prabowo bagi bangsa ini juga kelihatannya sejalan dengan Demokrat. Jadi istilahnya visi-misi kami itu sama," ungkap Syarief.
Kedua, kata Syarief, partainya dan Gerindra selama ini memiliki hubungan yang baik. Hal itu juga menjadi dasar pertimbangan keputusan PD berkoalisi dengan Gerindra.
"Kami hubungannya sangat bagus sekali dan kalau koalisi terbentuk lebih nyaman gitu ya karena visi-misinya sama. Kemudian visi-misinya ditetapkan bersama sehingga bisa dipastikan permasalahan bangsa ini bisa diselesaikan," kata Syarief.
Baca juga: SBY-Prabowo Koalisi, Apa Kabar AHY? |
Kesepakatan koalisi PD-Gerindra didasari pertemuan Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Prabowo. Ini sekaligus menjawab sikap PD dalam Pilpres 2019.
"Ada kehendak dari kedua pihak untuk menjalin suatu sinergi, suatu kerja sama yang erat dalam menghadapi keadaan negara yang dalam kesulitan," kata Prabowo dalam jumpa pers bersama SBY di rumahnya, Jl Kertanegara, hari ini.
Setelah deal tersebut, Prabowo kini menyambangi kantor DPP PKS. Malam harinya, SBY dijadwalkan juga bertemu dengan elite PKS. (mae/dkp)











































