Pantauan detikcom, Senin (30/7/2018), tong sampah berwarna kuning dan hijau berjejer rapi dari Jalan Jenderal Sudirman hingga Jembatan Ampera. Tong sampah berada tak jauh dari kursi santai diantara rumah toko (ruko) disepanjang jalan protokol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak jarang, petugas pun mengingatkan pejalan kaki yang sengaja membuang sampah tidak pada tempatnya. Namun begitu, ada juga yang tetap 'ngeyel' dan petugas terpaksa membuang sampah ke tong sampah.
![]() |
Setelah tong sampah berukuran sedang tersebut penuh, petugas kebersihan akan datang menggunakan truk. Selanjutnya sampah dibuang ke TPA yang berada di Sukawinatan. Hari ini, tong sampah bukan hanya ada di Jalan Jenderal Sudirman, tapi juga ada di tortoar Jembatan Ampera yang kini telah kinclong. Bahkan bentuk dan ukurannya pun terlihat sama.
Kepala BLH Palembang, Faisal mengaku ratusan tong sampah di Palembang sudah dipasang sejak awal tahun 2017 lalu. Seluruh tong sampah di kota ini produk dalam negeri.
"Setahu saya tong sampah yang ada di tempat kita (Palembang) itu semua produk dalam negeri, Surabaya, kalau tak salah," terang Faisal saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (7/6/2018) lalu.
Faisal menyebut seluruh tong sampah di Palembang dianggarkan pada tahun lalu. Namun pada tahun ini dirinya mengaku belum ada anggaran baru untuk tong sampah.
Sementara salah seorang pejalan kaki, Dewi Lestari mengatakan keberadaan tong sampah di Jenderal Sudirman dan Jembatan Ampera sudah selayaknya ada di tempat wisata lain. Hal ini sebagai upaya untuk membiasakan masyarakat membuang sampah pada tempatny.
"Kalau saya lihat dari Sudirman sampai Ampera sudah bagus tong sampahnya, tetapi juga harus ada di tempat-tempat lain. Jadi masyarakat juga akan terbiasa buang sampah pada tempatnya, jangan hanya di Sudirman jalan protokol saja," kata Dewi.
![]() |
Permintaan ini, kata Dewi, berkaca dari hari-hari sebelumnya karena banyak sampah yang berserakan di jalan raya. Bahkan di beberapa pusat keramaian, seperti di Pasar 16 Ilir, Pasar 7 Ulu dan tempat desinasi wisata lain.
Termasuk di kawasan padat penduduk yang ada di Palembang. Dimana saat ini sampah menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemkot Palembang dalam mengatasi masalah kotor dan bau.
"Kawasan padat penduduk ini menjadi PR Pemkot untuk mengatasi persoalan sampah. Jadi jangan hanya menjelang Asian Games saja," cetus Dewi.
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini