Raja Fahd, Sang 'Neraca' Pro-Barat dan Pembela Islam

Raja Fahd, Sang 'Neraca' Pro-Barat dan Pembela Islam

- detikNews
Senin, 01 Agu 2005 17:37 WIB
Jakarta - Bagai bumi dan langit. Begitulah gambaran negara-negara barat dengan timur tengah. Namun ada penjembatan sekaligus penyeimbang kedua 'kutub' yang kerap berlawanan itu.Orang yang diandalkan itu adalah Raja Fahd. Dia dikenal sebagai sosok yang sukses membangun persahabatan dengan negara-negara barat, terutama AS. Negerinya dijadikan pangkalan militer AS setelah invasi Irak atas Kuwait tahun 1990.Di sisi lain, Raja Fahd juga punya kontribusi atas kebangkitan kaum ekstremis muslim. Dia memberi kelonggaran bagi terbentuknya organisasi Islam bergaris keras. Dia juga memosisikan perannya sebagai pelindung tempat-tempat suci umat Islam. Tahun 1986, dia dijuluki "pelayan dua tempat suci", yakni Mekah dan Madina.Raja Fahd juga tetap mampu sebagai penyeimbang saat tragedi mengguncang dua menara WTC di AS pada 11 September 2001. Apalagi saat itu Kerajaan Saudi dipersalahkan habis-habisan lantaran 15 dari 19 pembajak pesawat yang menabrak menara kembar kebanggaan AS itu berkewarganegaraan Saudi.Upaya diplomasinya membuat 'kutub barat' dan 'kutub timur tengah' tetap saling menahan diri, meski kerap berbenturan prinsip.Namun tugas sang 'neraca' itu telah selesai. Setelah 23 tahun memimpin Arab Saudi, Raja Fahd menghembuskan nafas terakhirnya.Dia wafat dalam usia 84 tahun di RS King Faisal Specialist, Riyadh, Arab Saudi, pada Senin dini hari (1/8/2005), pukul 02.30 waktu setempat, seperti dilansir AP. Dia menjalani perawatan sejak 27 Mei.Raja Fahd bertahan sepuluh tahun sejak stroke menyerangnya pada tahun 1995. Setelah itu serentetan penyakit menggempur Raja Fahd yang juga diliputi masalah overweight ini, seperti katarak dan radang paru-paru.Selama Raja Fahd sakit, urusan kenegaraan ditangani Putra Mahkota Abdullah. Sang saudara satu ayah ini pun diangkat menjadi pengganti setelah Raja Fahd wafat. Sementara Menteri Pertahanan Sultan bin Abdul Aziz diangkat menjadi putra mahkota.Raja Fahd mulai berkuasa saat menggantikan ayahnya Raja Abdul Aziz bin Abdul Rahman bin Faisal Al-Saud. Dia dilantik sebagai raja kelima pada 13 Juni 1982.MisteriMeski seorang raja, tak ada yang menyangka kalau Raja Fahd tidak punya hari ulang tahun. Tidak jelas tanggal dan bulan berapa dia dilahirkan. Hanya tercatat lahir tahun 1923 di Riyadh, Arab Saudi.Raja Fahd merupakan anak ke-11 dari 42 putra Raja Abdul Aziz, pendiri Arab Saudi modern. Ibunya bernama Hassa, yang merupakan istri kelima Raja Abdul Aziz.Masa-masa sekolah Raja Fahd dilewatinya di istana dengan pengajaran guru pribadi dan para penasihat kerajaan.Karir politiknya dimulai ketika menjadi menteri pendidikan tahun 1953. Dia meluncurkan sekolah-sekolah publik nasional dan menyemangati kaum perempuan untuk sekolah.Lalu Raja Fahd menjadi menteri dalam negeri tahun 1962. Selanjutnya dia ditunjuk sebagai putra mahkota tahun 1975 saat saudara laki-lakinya, Raja Khaled, sakit-sakitan. Setelah Raja Khaled meninggal, Raja Fahd menjadi penggantinya. Sementara saudara laki-laki satu ayah, Abdullah, menjadi putra mahkota.Yang bikin penasaran adalah keberadaan bahtera rumah tangga Raja Fahd. Tidak ada catatan resmi mengenai siapa istrinya maupun keturunannya. Apalagi penggantinya setelah wafat, bukanlah putranya.Namun dia diyakini memiliki tiga istri dan delapan anak laki-laki. Putra sulungnya bernama Faisal meninggal tahun 1999 akibat serangan jantung.Begitulah, meski catatan berbagai langkah politiknya menorehkan sejarah, namun kehidupan pribadi Raja Fahd sungguh merupakan suatu misteri. Keterangan Foto: Raja Fahd. (sss/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads