"Kita waspadai aksi terorisme. Pascabom Surabaya, kita tangkap 242 orang, 21 di antaranya terpaksa ditembak karena melawan, dengan ada barang bukti. Operasi akan terus berlanjut," kata Tito kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya seusai rapat pengamanan Asian Games 2018, Jakarta, Senin (30/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu data rahasia. Kita terus bergerak, lakukan pemetaan, kita tangkap dengan UU Terorisme yang baru. Dengan UU baru, kita mendapat kemudahan," ucap Tito.
Selain terorisme, Kapolri memberi perhatian pada kejahatan jalanan, seperti copet dan begal. Untuk masalah ini, sudah dilakukan operasi yang berhasil menangkap banyak pelaku kejahatan.
"Ditangkap habis sekitar 2.000. Ditahan sekitar 700. Sebagian besar sudah dipetakan. Mereka ditekan selama dua bulan lebih. Di Jakarta sendiri, ada 15 orang tertembak mati," kata Tito.
"Melawan waktu penangkapan, jangan ragu-ragu. Selesaikan (tembak) kalau membahayakan," sambung Tito.
Untuk pengamanan di lokasi pertandingan Asian Games, polisi akan melihat situasi dan kondisi. Semakin mengundang banyak orang, tingkat pengamanan akan semakin ketat.
"Kita akan lakukan pengamanan ketat di upacara pembukaan dan penutupan dan venue yang banyak peminat, seperti sepakbola. Kita berlakukan ring 1, 2, 3. Tapi fleksibel tergantung jenis olahraga dan pengunjung," kata Tito. (aik/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini