"Di negara ini siapa saja punya hak untuk mencalonkan seseorang untuk menjadi presiden. Hanya saja apabila mengatasnamakan ulama apakah yang hadir dalam Ijtimak Ulama kemarin representatif untuk mengklaim diri sebagai ulama yang dikesankan sebagai pertemuan ulama se-Indonesia," kata Wasekjen Golkar Sarmuji kepada wartawan, Minggu (29/7/2018).
Sarmuji pun mempertanyakan para ulama yang hadir di acara Ijtimak Ulama yang digelar di Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat itu. Dia menyebut acara itu hanya dihadiri para ulama pemilik pandangan sepaham.
"Setahu saya yang hadir kemarin hanya ulama yang memang punya pandangan yang sepaham saja. Orang yang pandangannya seragam tanpa ada ijitimak pun sudah pasti bersepakat," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini sebagian besar ulama masih mendukung Pak Jokowi hanya saja mereka ini bukan ulama panggung. Beliau-beliau yang mendukung Pak Jokowi hidup di tengah rakyat tanpa publikasi. Mereka adalah panutan sekaligus rujukan jika rakyat ada persoalan," ucapnya.
Sarmuji pun mengingatkan peran ulama bukan untuk merebut kekuasaan. Dia optimistis Jokowi bisa mewujudkan perdamaian antarbangsa.
"Kepentingan ulama itu sebenarnya bukan untuk merebut kekuasaan tetapi memastikan agar umat dapat beribadah dan berperikehidupan dengan baik. Insya Allah di bawah pemerintahan Pak Jokowi dua hal tadi bisa terwujud. Hanya saja butuh kesabaran dan kerja keras agar bisa tercapai. Ini bukan di surga yang setiap keinginan langsung dapat terwujud," harapnya.
Ijtimak Ulama merekomendasikan Prabowo sebagai capres dan ada dua nama cawapres yang direkomendasikan untuk mendampingi Prabowo. Nama pertama adalah Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri. Nama kedua adalah Ustaz Abdul Somad.
"Untuk kepemimpinan nasional, peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan: Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto - Al Habib Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri dan Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto - Ust. Abdul Somad Batubara, Lc., MA sebagai calon presiden dan calon wakil presiden untuk didaftarkan ke KPU oleh Partai Koalisi Keumatan dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019," demikian bunyi penggalan rekomendasi Ijtimak Ulama.
Tonton juga 'Survei Median: Cak Imin Cocok Buat 'Bumper' Jokowi':
(ams/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini