"Hingga pukul 07.39 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 31 gempa bumi susulan (aftershock) yang paling kuat M=5,7. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis, Minggu (29/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempa terjadi tepat di koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kedalaman pusat gempa 24 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya maka gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelas Rahmat.
Baca juga: Gempa 5,0 SR Guncang Lombok Utara |
Gempa bumi ini juga dilaporkan menurut Rahmat dirasakan warga Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar. Sedangkan Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja dan Gianyar juga dirasakan guncangan gempa.
Sementara di Bima, Tuban Singaraja, dan Mataram juga turut dirasakan guncangan gempa warga. Gempa bumi itu juga tidak berpotensi tsunami. (fai/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini