Raja Fahd Meninggal Dunia

Jakarta - Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Raja Fahd wafat, Senin (1/8/2005). Pemerintah dan rakyat Arab Saudi berduka. Semua siaran televisi di Arab Saudi menghentikan acara regulernya dan menggantinya dengan lantunan ayat Suci Al Quran. Raja Fahd meninggal dunia di RS King Faisal, Riyadh. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada pengumuman resmi yang disampaikan pemerintah Arab Saudi tentang meninggalnya Raja Fahd itu. Seperti diberitakan Reuters, Senin (1/8/2005), semua televisi di Arab Saudi kini mengisi acaranya dengan lantunan ayat-ayat suci Al Quran. Televisi berganti siaran, karena ada informasi valid bahwa Raja Fahd telah meninggal dunia. "Sumber-sumber di RS King Faisal menginformasikan bahwa raja telah menionggal," kata seorang diplomat. Namun, dia tidak memberikan penjelasan secara detil tentang berita duka itu. Sementara itu, seorang pejabat di pemerintahan Saudi menyatakan, telah diinformasikan bahwa ada salah satu anggota kerajaan yang meninggal dunia. "Sangat besar kemungkinan yang meninggal adalah Raja Fahd. Semua orang masih menunggu pengumuman resmi," kata dia. Salah seorang warga Indonesia yang berada di Riyadh, Yasin, juga mengabarkan bahwa Raja Fahd telah wafat. "Semua televisi di Arab Saudi telah memberitakannya," kata Yasin dalam pesan pendek yang dikirimkan kepada detikcom, Senin (1/8/2005) pukul 14.40 WIB. Fahd yang meninggal dunia dalam usia 84 tahun ini sudah lama sakit. Kesehatannya kian hari semakin memburuk. Fahd masuk RS pada 27 Mei, karena menderita pneumonia akut. Sebelumnya, Raja Fahd telah menderita stroke sejak 1995. Dengan meninggalnya Fahd, maka putera mahkota, Pangeran Abdullah secara otomatis akan menjadi raja baru menggantikan Fahd. Pangeran Abdullah, yang merupakan saudara satu ayah dengan Fahd itu, telah menjalankan pemerintahan Arab Saudi sehari-hari sejak Fahd menderita stroke. Selain itu, Menteri Pertahanan Pangeran Sultan akan otomatis menjadi putera mahkota menggantikan Pangeran Abdullah. Negara Arab Saudi merupakan negara penting di kawasan Timur Tengah. Saat ini, Arab Saudi merupakan eksportir minyak terbesar di dunia dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan pemerintah AS. (asy/)