"Tetapi terorisme telah mengoyak keutuhan berbangsa dan bernegara. Terorisme ini telah membuat kita saling curiga dan saling memusuhi, terorisme pun telah merusak ikatan persaudaraan dan nilai-nilai toleransi yang sejatinya menjadi kultur budaya bangsa ini," kata Ryamizard di Islami Centre Mataram, NTB, Sabtu (28/7/2018).
Ryamizard mengatakan aksi terorisme juga telah merusak citra agama Islam. Padahal, Islam selalu mengajarkan saling mengasihi antar sesama warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, bunuh diri merupakan dosa terbesar yang tak pernah akan diampuni Allah SWT. Bagi dia, tak ada tempat bagi pelaku terorisme yang melakukan aksi bunuh diri.
"Perlu diketahui bahwa disatukan dosa terbesar manusia yang tidak pernah diampuni oleh Allah adalah perbuatan bunuh diri apalagi setelah bunuh diri, bunuh orang lain. Jadi jangan harap bunuh diri masuk surga," tuturnya.
Rymizard kemudian bicara soal ISIS sebagai salah satu ancaman terorisme. Menurut dia, ISIS muncul karena faktor politik dan dikaitkan dengan isu keagamaan.
"Di sini perlu saya tegaskan bahwa ISIS hanya sebuah konflik politik Irak dan Suriah domestik yang tidak ada kaitannya dengan faktor keagamaan," paparnya.
Masih kata Ryamizard, ISIS menggunakan agama sebagai topeng untuk memperjuangkan politik. Mereka juga disebut memperdaya pikiran para anak muda.
"Penggunaan agama sebagai topeng perjuangan politik mereka telah berhasil memperdaya dan meracuni pikiran generasi muda baik dengan iming-iming surga, gaji besar maupun kegagalan di medan perang, sudah banyak berita di dengar dari berbagai negara bagaimana anak-anak muda dari pelajar hingga mahasiswa yang memilih nmeninngalkan negaranya untuk bergabung ISIS," bebernya. (knv/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini