"Soal anggaran, saya jelaskan, tahun 2017 Kemenpora sudah memberikan anggaran untuk Pramuka, 2018 diberikan juga, namun di-posting langsung ke grassroots, ke kwarda. Kalau sesuai UU ketentuan Pramuka, itu hanya satu, nggak ada bedanya. Hanya, ini tidak ke kantor pusatnya, tapi ke kwarda," kata Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto kepada detikcom, Sabtu (28/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin yang dimaksudnya (Adhyaksa Daut) itu untuk pusatnya memang untuk tahun ini saya sebar ke kwarda karena kalau Pramuka kan itu yang membedakan itu kan kwarnas, kwarda, hingga gugus. Poinnya itu sama, Pramuka. Saya nggak mau Pramuka itu dibeda-bedakan. Itu sama. Kami juga akui untuk tahun ini kwarda supaya langsung ke grassroots, nggak lewat pusat lagi," terangnya.
Gatot mengaku sudah mengetahui Adhyaksa melaporkan hal itu kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut Gatot, Adhyaksa hanya berkeinginan anggaran untuk Pramuka itu kembali melalui ke tingkat pusat atau kwarnas terlebih dahulu.
"Beliau penginnya ke pusat walau ke pusat itu kan kewenangan menteri. Memang di anggaran ini sudah ke daerah. Plotting anggaran itu kan nggak bisa kecuali direvisi. Tahun ini 2018 saja (yang langsung ke tingkat daerah). Tahun depan nggak tahu seperti apa, kan belum ketok palu," tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menemui Wapres Jusuf Kalla. Dalam pertemuan tersebut, Adhyaksa melaporkan beberapa agenda acara dan soal Kwarnas yang tidak mendapat alokasi anggaran dari Kemenpora.
Adhyaksa Dault mengatakan tidak adanya alokasi anggaran membuat Kwarnas Pramuka kesulitan menggelar acara yang setiap tahunnya sudah terjadwal. Adhyaksa menyebut, salah satu acara yang bakal digelar tahun ini ialah musyawarah nasional. Acara tersebut dijadwalkan berlangsung pada 25-29 September 2018.
"Nggak ada sama sekali (anggaran dari Kemenpora). Kami Kwarnas tidak diberi anggaran sepeser pun oleh Menpora (Imam Nahrawi)," kata Adhyaksa di kantor Wapres, Jakarta, Jumat (27/7). (ibh/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini