Pundi-pundi uang ratusan juta itu yang menggoda Kalapas Sukamiskin sebelumnya, Wahid Husen. Dia akhirnya kena jeratan operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Jumat (20/7) lalu. Diduga Wahid menerima uang suap untuk fasilitas tambahan di sel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rp 200-500 juta. Bukan per bulan. Untuk mendapat ruangan, di sana kan ada juga narapidana umum, seharusnya fasilitas sama. Fasilitas narapidana umum dan korupsi sama saja. Tapi ada perbedaan. Kita ingat dulu Ain. Ini bukan yang pertama. Sekarang, itu antara rentangnya Rp 200-500 juta," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Sabtu (21/7/2018).
Wakil ketua KPK Saut Situmorang mengatakan ada tambahan dana jika seorang narapidana ingin menambah fasilitas di sel. Pengumpulan disebut KPK dilakukan oleh seorang narapidana.
"Kalau mau nambah misal, mau tambah ini, tambah lagi. Penghubung ke Kalapas ada seseorang kayak free rider itu, statusnya terpidana biasa," ujar Saut.
Godaan ini yang harus bisa dilawan oleh Kalapas Sukamiskin yang baru saja dilantik Tejo Harwanto. Saat dilantik, Tejo dengan mantap mengatakan siap menjabat Kalapas menggantikan Wahid Husen.
"Kamu siap, Tejo, bersihkan Lapas Sukamiskin?" tanya Yasonna kepada Tejo sebelum melantik.
"Saya siap, Pak!" jawab Tejo tegas.
Kini aksi dari jawaban tegas Tejo yang siap menahan godaan saat menjabat Kalapas Sukamiskin bakal dinanti. (nkn/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini