Kalapas Sukamiskin Baru Harus Tahan Godaan-godaan Ini

Kalapas Sukamiskin Baru Harus Tahan Godaan-godaan Ini

Niken Purnamasari - detikNews
Jumat, 27 Jul 2018 08:36 WIB
Foto: Baban Ganda Purnama
Jakarta - Lapas Sukamiskin sangat menggoda. Begitu kata Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Laoly beberapa waktu lalu. Betapa tidak menggoda, untuk membeli fasilitas tambahan di sel, narapidana yang mendekam di sana merogoh kocek berkisar Rp 200-500 juta.

Pundi-pundi uang ratusan juta itu yang menggoda Kalapas Sukamiskin sebelumnya, Wahid Husen. Dia akhirnya kena jeratan operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Jumat (20/7) lalu. Diduga Wahid menerima uang suap untuk fasilitas tambahan di sel.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saksikan juga video 'Ternyata! Yuk Intip Sel LHI yang Cukup Mewah di Sukamiskin':

[Gambas:Video 20detik]



"Rp 200-500 juta. Bukan per bulan. Untuk mendapat ruangan, di sana kan ada juga narapidana umum, seharusnya fasilitas sama. Fasilitas narapidana umum dan korupsi sama saja. Tapi ada perbedaan. Kita ingat dulu Ain. Ini bukan yang pertama. Sekarang, itu antara rentangnya Rp 200-500 juta," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Sabtu (21/7/2018).

Wakil ketua KPK Saut Situmorang mengatakan ada tambahan dana jika seorang narapidana ingin menambah fasilitas di sel. Pengumpulan disebut KPK dilakukan oleh seorang narapidana.



"Kalau mau nambah misal, mau tambah ini, tambah lagi. Penghubung ke Kalapas ada seseorang kayak free rider itu, statusnya terpidana biasa," ujar Saut.



Godaan ini yang harus bisa dilawan oleh Kalapas Sukamiskin yang baru saja dilantik Tejo Harwanto. Saat dilantik, Tejo dengan mantap mengatakan siap menjabat Kalapas menggantikan Wahid Husen.

"Kamu siap, Tejo, bersihkan Lapas Sukamiskin?" tanya Yasonna kepada Tejo sebelum melantik.

"Saya siap, Pak!" jawab Tejo tegas.

Kini aksi dari jawaban tegas Tejo yang siap menahan godaan saat menjabat Kalapas Sukamiskin bakal dinanti. (nkn/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads