Soal Megawati, Golkar: Itu Perasaan SBY Saja

Soal Megawati, Golkar: Itu Perasaan SBY Saja

Tsarina Maharani - detikNews
Kamis, 26 Jul 2018 12:15 WIB
Wasekjen Golkar M Sarmuji (dok. pribadi)
Jakarta - Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhyono (SBY) mengakui ketidakharmonisan hubungan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai penghambat untuk bergabung ke koalisi Joko Widodo (Jokowi). Golkar menilai hal itu hanya perasaan SBY semata.

"Itu mungkin perasaan Pak SBY saja," kata Wasekjen Golkar Sarmuji di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/7/2018).

Sarmuji mengaku tak melihat persoalan seperti yang dinyatakan SBY. Menurut dia, Megawati bukan satu-satunya penentu dalam koalisi pendukung Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Saya tidak melihat seperti itu. Karena di dalam koalisi kan bukan hanya Bu Mega. Tetapi ada lima parpol lain. Kita sedang membukakan pintu. Tapi begitu pintu setengah terbuka, Pak SBY menafsirkan bahwa pintu setengah tertutup. Jadi berbeda perspektif," sebutnya.

Sarmuji meminta agar Megawati tidak dijadikan alasan tidak bergabungnya Demokrat ke koalisi Jokowi. Dia mengatakan lima parpol lainnya membuka pintu bagi siapa pun yang ingin bergabung.

Andai Demokrat mau bergabung, Sarmuji pun yakin Megawati tak menolak. Selain PDIP dan Golkar, partai pendukung Jokowi lainnya adalah NasDem, Hanura, PPP, dan PKB.

"Di dalam koalisi itu kan bukan hanya ada PDIP. Bukan hanya ada Bu Mega. Tapi kalau sebagian besar itu membuka pintu, ya pintu itu sebenarnya terbuka. Jadi jangan dijadikan Bu Mega sebagai alasan untuk tidak bergabung, karena masih ada lima parpol lain yang membukakan pintu," ucapnya.


"Dan saya yakin Bu Mega tidak terlalu resisten kalau ada orang yang mau bergabung ke koalisi Pak Jokowi," imbuh Sarmuji.

Sebelumnya, SBY mengungkap peluang koalisi dengan Jokowi yang kini memudar. SBY juga mengungkapkan bahwa hubungannya dengan Megawati yang belum pulih menjadi alasannya tak masuk koalisi Joko Widodo (Jokowi). SBY pun masih membuka kemungkinan masuk ke pemerintahan.

"Tapi itu pertanyaan bagi saya, karena melihat realitas hubungan Bu Mega sama saya belum pulih. Tapi saya pikir yang ajak Pak Jokowi, dan kalau Demokrat ada di dalam, why not?" kata SBY saat jumpa pers di kediamannya, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7).



Tonton juga 'Golkar Sebut Cawapres Jokowi Masih 'Disimulasikan'':


(tsa/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads