"Ajakan memilih Pak Jokowi dua periode offside. Mendagri offside," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Rabu (25/7/2018).
Mardani, yang merupakan Wakil Ketua Komisi II atau Komisi Bidang Pemerintahan Dalam Negeri, lalu menjelaskan letak kesalahan Tjahjo terkait pernyataan yang 'menjual' Jokowi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilanjutkan Mardani, pejabat negara hendaknya menahan diri dalam berbicara. Meski demikian, Mardani tak mau berprasangka kepada Tjahjo.
"ASN (aparatur sipil negara) itu sekarang ini... bahkan menunjukkan, di Facebook nih, like salah satu pasangan calon saja sudah mendapatkan teguran, apalagi kalau kampanye. Mungkin juga Pak Mendagri kelepasan, tapi tetap offside. Tidak boleh," sebut Mardani.
Dalam acara peningkatan kapasitas pemerintahan desa yang dihadiri ribuan kades di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, DI Yogyakarta, Tjahjo awalnya berbicara tentang dana desa yang disebutnya merupakan program era Jokowi. Tjahjo mengatakan selama ini banyak pihak yang mengklaim dana desa bukanlah program Jokowi. Padahal, kata Tjahjo, Jokowi sengaja menganggarkan dana desa untuk mempercepat pemerataan pembangunan.
Menurutnya, selain untuk pembangunan, dana desa digelontorkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di desa-desa. Harapannya, perekonomian seluruh desa di Tanah Air terangkat.
Selanjutnya, di akhir-akhir sambutannya, Tjahjo meneriakkan yel-yel yang disambut ribuan kades. Di sinilah Tjahjo 'jualan' Jokowi.
"Ingat dua kali, dua kali. Supaya anggaran desa bisa lima tahun ke depan pasti akan ditingkatkan," tutur Tjahjo disambut tepuk tangan meriah dari para kades. (gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini