Kapitra sebelumnya dikenal sebagai pengacara Habib Rizieq. Dia juga pernah menjadi anggota Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Namun, kondisi jadi berbeda saat Kapitra menjadi caleg PDIP. Setelah sempat belum ada kepastian, Kapitra akhirnya terang-terangan menyatakan jadi caleg PDIP saat bertemu dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksikan juga video 'PA 212: Habib Rizieq Tak akan Gunakan Jasa Kapitra Lagi':
Bahkan, Kapitra meminta dipanggil cebong. "Hari ini saya menjadi cebong. Silakan panggil saya 'cebong' karena cebong dalam persepsi agama saya adalah anak katak yang selalu berzikir demi kebaikan bangsa ini, demi kebaikan umat manusia. Itu yang saya tahu dalam terminologi Islam yang saya anut. Jadi kalau itu dipanggil, itu bukan panggilan hina," ungkap Kapitra.
Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif mengaku belum mengetahui Kapitra bertemu dengan pimpinan PDIP. Slamet mengatakan tak mempersoalkan hal tersebut.
"Belum, saya belum dengar. Kalau bertemu, tak jadi masalah. Bertemu siapa pun kita tak mempersoalkan," kata Slamet saat dihubungi, Selasa (24/7/2018).
Slamet mengatakan PA 212 ingin adanya pergantian pemerintahan di Indonesia. PA 212 pun bermitra dengan Partai Gerindra, PKS, PAN, dan PBB, yang merupakan partai oposisi.
Dengan status Kapitra yang resmi menjadi caleg PDIP, Slamet mengatakan pengacara Habib Rizieq Syihab tersebut menjadi lawan politik PA 212.
"Yang kami garis bawahi, ketika dia jadi bagian PDIP itu, kalau bertemu tak jadi masalah. Artinya, kalau dia jadi caleg PDIP, dia jadi lawan politik kami, kan begitu," tuturnya. (imk/aan)











































