Upacara peringatan HLUN digelar di Taman Marga Satwa, Jl Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018). Anies hadir didampingi Kadis Sosial DKI Irmansyah, Kadis Kehutanan Djafar Muchlisin, Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali, dan Wakadishub Sigit Wijatmoko.
Anies tampak antusias mengikuti peringatan HLUN. Dia pun sempat menemani para lansia yang unjuk kebolehan memainkan angklung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies meyakini para lansia di DKI juga ingin membantu membangun Jakarta. Menurut Anies, pengalaman para lansia berharga dan diperlukan sebagai semangat membangun Ibu Kota.
"Jangan melihat orang tua sebagai orang tua yang pasif, orang tua ini aktif, tinggal difasilitasi, pasti mau terlibat. Keuntungan para orang tua adalah mempunyai akumulasi pengalaman yang kami tidak miliki. Bapak-Ibu menjalani usia panjang maka banyak mengalami peristiwa," kata Anies di lokasi.
![]() |
Anies menuturkan seseorang bisa disebut tua bukan hanya karena usia. Eks Mendikbud itu menilai persoalan tua-muda ialah menyangkut cara pandang atau visi seseorang.
"Kita bukan hanya harus menghormati dan menghargai tapi harus memfasilitasi. Disebut tua-muda bukan karena hitungan usia. Tua atau muda masalah pandangan. Orang yang umurnya 30 tahun tapi bicaranya dulu, berarti sudah tua. Tapi yang bicaranya sekarang dan masa depan berarti muda," papar Anies disambut tepuk tangan.
Anies mengatakan HLUN harus menjadi penyemangat bukan hanya untuk para lansia, tapi juga mereka yang muda untuk selalu menghormati. Dia meyakini dengan menghormati para lansia, pintu rezeki akan terbuka.
"Hari Lansia ini untuk semangat, orang tua adalah sumber semangat bagi kita. Jaga kesehatan, periksa rutin. Kalau kita bisa menjaga kesehatan dengan baik insyaallah nanti usianya bisa relatif panjang. Bagi yang muda, pandang orang tua ini sebagai sumber pahala, insyaallah menjadi pembuka rezeki," terang Anies.
Tonton juga 'Lansia di Jepang Pilih Berteman dengan Robot':
(zak/jbr)