Bencana kelaparan tejadi lantaran perkebunan masyarakat suku terpencil terserang hama babi hutan dan tikus, sehingga saat ini mereka dalam kondisi krisis bahan pangan lokal.
"Data dari Badan Penanggulan Bencana Daerah Kabupaten Maluku Tengah, ada 3 orang maninggal dunia terdiri dari 1 lansia dn 2 anak," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Maluku, Ida Salampessy kepada detikcom, Selasa (24/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laporan kronologis kejadian luar biasa (bencana kelaparan) dari BPBD Kabupaten Maluku Tengah menjelaskan masyarakat mengalami busung lapar dan gangguan kesehatan selain itu juga masyarakat mengalami kekurangan bahan pangan," ujar Ida.
Dua hari lalu, Bupati Maluku Tengah memerintahkan Kepala Penanggulan Bencana bersama tim kaji cepat melakukan identifikasi lapangan. Masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Mause Ane terdari dari 3 daerah yang dihuni. Di antaranya Bantaran Sungai Kobi, Laihaha, Bentaran Sungai Tilupa yang memeliki jumlah kepala keluarga sebanyak 45 dan jumlah 170 jiwa.
Sampai saat ini belum adanya penangganan dari pihak mana pun. Sehingga dikhawatirkan korban meninggal akan bertambah. Rencananya, Pemdan Kabupaten Maluku Tengah dan Organisasi perangkat desa akan mengirim bantuan logistik esok hari.
Saksikan juga video 'Ratusan Ribu Pengungsi Rohingya Kelaparan':
(asp/asp)