"Kalau berkaca pada bagaimana seriusnya Belanda merespons kejahatan yang terjadi di negara ini, saya punya optimisme. Anda juga dapat mengecek di laman berita online belanda terkait kasus-kasus kejahatan yang memang cepat dibongkar polisinya," ucap Ketua Koordinator Divisi PPIB Arie Sembiring saat dihubungi detikcom, Senin (23/7/2018).
Baca juga: KBRI Terus Dampingi Mahasiswi Indonesia yang Diperkosa di Belanda
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksikan juga video 'Pemerkosa Berantai Terungkap Setelah 20 Tahun Investigasi':
Saat ini PPIB dan PPI Rotterdam juga terus menjalin komunikasi dengan pihak KBRI untuk terus memantau kondisi terkini korban yang masih dirawat intensif, termasuk langkah-langkah yang telah dan akan diambil KBRI. Sejauh ini KBRI dinilainya sigap merespons peristiwa yang terjadi.
"Saya melihat betul pihak-pihak terkait di KBRI atas isu perlindungan WNI dan pelajar Indonesia di Belanda memang responsif memberikan perlindungan," kata Arie.
Baca juga: Fakta-fakta Mahasiswi Indonesia Diperkosa di Belanda
Beberapa PPI lainnya juga memiliki kepedulian tinggi terhadap dampak kasus ini. Arie menuturkan peristiwa tersebut menjadi pembelajaran tersendiri bagi 16 PPI yang ada di seluruh Belanda.
"Misalnya, PPI Kota Den Haag sangat sigap untuk menawarkan bantuan pendampingan sekiranya dibutuhkan. Di Den Haag ini terdapat beberapa mahasiswa yang memang memiliki concern dengan pendampingan perempuan dan anak," ujarnya.
Baca juga: 20 Detektif Buru Pemerkosa Biadab Mahasiswi Indonesia di Belanda
Seorang mahasiswi pertukaran diserang dan diperkosa oleh orang tak dikenal di Rotterdam, Belanda, pada Sabtu (21/7). Korban saat itu baru pulang dari stasiun menuju rumahnya. Saat ini korban masih dalam perawatan intensif.
Polisi di Rotterdam membentuk tim untuk menginvestigasi kasus ini. Tim itu terdiri dari 20 detektif. Polisi telah memetakan rute pelaku dan mengecek kamera pengawas untuk mengetahui identitas pelaku yang disebut berkulit gelap itu. (nif/rna)