"Bukan masalah diterima, ini kan melihat, dengan catatan juga mereka supaya di rapat pimpinan gubernur disampaikan," kata Pras seusai rapat bersama Pemprov DKI di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).
Pras mengatakan, bila permasalahan Silpa tidak ditindaklanjuti, akan menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dia ingin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serius mengenai masalah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rapat LKPJ tersebut, serapan anggaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang tidak optimal adalah Dinas Tata dan Dinas Perumahan. Terdapat Rp 700 miliar di Dinas Tata Air yang tidak terserap, sementara Dinas Perumahan tidak dapat menyerap Rp 1,8 triliun.
"Ini sampai akhir Juli baru 34,8 persen yang terserap," kata Ketua Fraksi Golkar Judhistira Hermawan.
Sementara itu, Ketua Fraksi NasDem Bestari Barus meminta catatan dari DPRD tidak dianggap politis. Bestari mengatakan hanya menjalankan tugasnya sebagai legislatif untuk mengawasi kinerja Pemprov DKI.
"Mudah-mudahan Jakarta maju kotanya, bahagia warganya, sedikit Silpa-nya," ujar Bestari.
Ketua Fraksi PKS Abdurrahman Suhaimi juga mengkritik rendahnya penyerapan anggaran Pemprov DKI. Dia mengatakan ada kelemahan dalam sistem di Pemprov DKI.
"Kita berharap 2018 nggak akan terjadi lagi," ujar Suhaimi. (fdu/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini