AR, yang diketahui berasal dari Batam, tercatat sebagai mahasiswa Telkom University. Jasadnya ditemukan Jumat (20/7) pagi tadi di kamar kosnya, Jalan Sukabirus, Dayeuhkolot. Tali tambang diikatkan ke ventilasi di pintu kamarnya, ujung lainnya dilingkarkan pada lehernya.
Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Risnanto, yang mendapatkan kabar itu, langsung mengecek ke lokasi. Jasad AR pun langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Sartikaasih, sedangkan polisi mengecek ulang lokasi untuk memastikan tanda-tanda kematian AR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dilihat, murni bunuh diri. Dilihat di TKP seperti itu, tidak ada tanda kekerasan," kata Risnanto.
Sementara itu, Manajer Kemahasiswaan Telkom University Soni Sandono, yang juga mengecek lokasi, membenarkan AR merupakan mahasiswanya. Soni menyebut AR tercatat sebagai mahasiswa semester akhir dari angkatan 2014. Dari penuturan Soni, AR rupanya sempat meninggalkan pesan di layar monitor laptop miliknya, apa isinya?
'Tolong telepon Kaka Dahu 081xxxxxxxxx'
Soni menyebut AR sudah jarang ke kampus sejak dua tahun lalu. Dari situlah, muncul dugaan AR nekat bunuh diri karena urusan kuliahnya yang tidak kunjung selesai.
"Dia mengakui kesalahan. Selama dua tahun ini memang kuliah sudah tidak masuk, (surat wasiat) di teks di komputer. Jika disimpulkan, punya kesalahan, bilang ke keluarga mau sidang tapi tidak," kata Soni, yang menyebut isi surat wasiat itu termasuk permintaan maaf kepada keluarga.
Kakak AR, yang juga datang setelah dihubungi, tidak bisa menahan haru. Dia menangis sambil ditenangkan oleh seorang polisi. (dhn/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini