Gerindra Berharap Tuah PA 212

Gerindra Berharap Tuah PA 212

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 20 Jul 2018 09:05 WIB
Partai Gerindra (Foto: Redaksi)
Jakarta - Instruksi Habib Rizieq Syihab kepada Persaudaraan Alumni (PA) 212 untuk menjauhi partai-partai pendukung penista agama disambut baik oleh Partai Gerindra. Gerindra berharap dapat insentif elektoral dari simpatisan PA 212 pada Pilpres 2019 mendatang.


Perintah Rizieq itu awalnya muncul untuk merespons pencalegan Kapitra Ampera lewat PDIP. PA 212 menilai eks pengacara Rizieq itu sebagai pengkhianat.

PA 212 menyebut Rizieq telah memerintahkan untuk menenggalamkan PDIP. Tak hanya itu, Rizeq juga berpesan agar simpatisan dan aktivis PA 212 memutus hubungan dengan parpol-parpol koalisi PDIP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para ulama telah menginstruksikan untuk menjauhi dan memutus hubungan dengan partai-partai (NasDem, Perindo, Hanura, PPP, Golkar, PKB, dan lain-lain) pendukung penista agama," kata Ketua Divisi Hukum PA 212, Damai Hari Lubis, dalam keterangan tertulis, Kamis (19/7/2018).


Respons atas perintah Rizieq itu pun mengemuka. PDIP, partai yang diminta oleh Rizieq untuk ditenggelamkan, menyebut orang yang kerap memusuhinya sebenarnya tidak paham dengan ideologi partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Mereka yang berusaha memusuhi PDIP sebenarnya adalah mereka yang tidak paham atau tidak mau meluangkan waktu membaca esensi ideologi partai kami, yaitu Pancasila 1 Juni 1945," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno.

Hanura turut merespons terkait perintah Rizieq. Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir menyayangkan sikap PA 212 dan Habib Rizieq yang mencampuradukkan politik dengan urusan agama. Menurut dia, Rizieq tak pantas memerintahkan untuk memutuskan tali silaturahmi demi kepentingan politik semata.

"Tentunya sangat tidak biasa jika ada perintah memutus silaturahmi demi syahwat politik semata," ujar Inas.


Sementara itu, PKB mempertanyakan maksud Rizieq yang mengintruksikan untuk memutuskan hubungan. PKB menyebut peserta aksi 212 banyak dari kaum Nahdliyin.

"Bagaimana mungkin memutus hubungan dan silaturahmi?" ujar Wasekjen PKB Daniel Johan.

"PKB akan menjadi sahabat semuanya, termasuk 212. Apalagi peserta 212 juga banyak nahdliyin," ujarnya.

Senada dengan PKB, Partai Perindo juga merasa heran dengan perintah Rizieq untuk memutus tali silaturahmi. Terlebih, Perindo masuk dalam jajaran parpol pendukung Anies Baswedan saat maju di Pilgub DKI Jakarta.

"Kok ditenggelamkan, kayak kapal saja. Kalau mau melihat keberpihakan Perindo terhadap PA 212, kurang apa coba? Perindo juga dukung Anies," ujar Sekjen Perindo Ahmad Rofiq.


Lain partai, lain pula sikapnya. Gerindra berharap dapat mengais keuntungan dari instruksi Rizeq tersebut. Suara PA 212 dan simpatisannya diharapkan dapat berlabuh ke Prabowo Subianto dan Gerindra.

"Ya mudah-mudahan. Itu yang kita harapkan," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. (knv/dkp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads