"Sebelas orang patungan beli di Senen bersama kawan-kawan, spontan. Inisiatif dari saya," kata Tamran setelah bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2018).
Selain bambu, Tamran dan warga urunan membeli bendera negara peserta Asian Games. Total dana yang digunakan untuk membeli bambu dan bendera sampai jutaan rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tamran dan teman-temannya punya alasan mengapa memilih bambu sebagai tiang. Selain keterbatasan dana, untuk mengenang jasa pahlawan saat mengusir penjajah.
"Prinsip kami, bambu itu kan dari dulu, zaman nenek moyang. Bambu runcing itu melawan Belanda. Itu kalau di Sulawesi bambu kalau dibuang sama saja membuang orang kecil. Sampai sekarang, khususnya orang Sulawesi, di pinggir pantai, rumah masih pakai bambu tiangnya. Sangat berguna," cerita Tamran.
Tamran mengaku tak tersinggung saat diejek menggunakan bambu sebagai tiang bendera. Pria asal Makassar itu justru mempertanyakan mengapa pihak yang menghujat tak ikut memeriahkan Asian Games.
"Dihujat? Biasa-biasa saja, tambah senang saya. Kenapa dia (yang menghujat) nggak beli bambu? Dia kan banyak uang. Kenapa dia nggak pasang juga bendera di depan rumahnya?" ucapnya.
Tamran bersama warga mengaku tak mengharap balasan dari pemerintah. Hingga kemudian dia diundang Sandiaga untuk datang ke Balai Kota.
"Diundang sama Pak Lurah, 'Bang Tamran, mohon kedatangannya di kantor Gubernur. Mohon waktunya.' Kita tidak mengharap itu. Kita cuma bantu pemerintah. Bendera ini untuk memeriahkan," katanya. (idn/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini