"Niat seperti itu bukan niat berlandaskan ajaran Islam, tapi lebih pada upaya segelintir orang yang punya kepentingan politik pribadi dan kelompok dengan menggunakan baju ajaran Islam," kata Arsul kepada wartawan, Kamis (19/7/2018).
Menurut Arsul, semangat PA 212 jauh dari perjuangan demi kepentingan Islam dan umat. Buktinya, isu agama hanya digunakan untuk 'menyerang' PPP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka juga diam saja ketika di Pilgub Jatim, Gerindra berkoalisinya dengan PDIP. Kalau berangkatnya dari keyakinan ideologis, tentu akan mereka kritisi juga sebagaimana mereka kritik PPP," imbuh Arsul.
Dia pun yakin niat PA 212 untuk menenggelamkan PPP di Pemilu 2019 tak akan berhasil. Arsul mengatakan umat Islam saat ini sudah cerdas.
"Saya yakin umat Islam itu sudah pintar dan paham untuk memilah mana kelompok yang memang berangkat dari keyakinan ideologis dan mana yang sesungguhnya bermotif kepentingan dan mencari keuntungan politik pribadi dan sekelompok orang. Jadi PPP tidak khawatir dengan seruan dan gerakan mereka," tutur Arsul.
PA 212 menyebut ada perintah dari Habib Rizieq Syihab untuk menenggelamkan PDIP. Ada juga perintah untuk memutus hubungan dengan parpol-parpol koalisi PDIP.
"Para ulama telah menginstruksikan untuk menjauhi dan memutus hubungan dengan partai-partai (NasDem, Perindo, Hanura, PPP, Golkar, PKB, dan lain-lain) pendukung penista agama," kata Ketua Divisi Hukum PA 212, Damai Hari Lubis, hari ini. (tsa/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini