"Cawapres Jokowi orang yang sedang dibahas, baik itu antara parpol koalisi maupun antara Presiden Pak Jokowi saat ini. Nah, kapan ini akan selesai? Kita tunggu saja pada harinya nanti. Sekarang ini saling menunggu semua. Di sana belum ada capresnya, di sini lagi menggodok siapa cawapres, karena capres sebagai penantang Pak Jokowi kan belum ada," ujar Masinton saat diskusi di Restoran Bumbu Desa, Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/7/2018).
Saksikan juga video 'Pengacara Habib Rizieq Hingga Pendiri PKS Nyaleg Via PDIP':
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut saya, ini semua menanyakan siapa ini cawapresnya Jokowi, sampai kita lupa siapa capres penantang Jokowi. Ada hashtag tapi calonnya nggak ada. Hashtag kan tidak bisa didaftarkan sebagai peserta pilpres," ujarnya.
Sementara itu, pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan partai penantang Jokowi terlihat belum siap. Koalisi Jokowi terlihat sudah siap dan menyusun strategi untuk maju pada Pilpres 2019.
"Saya pikir apa yang dikomentari oleh Fahri Hamzah benar, jadi starting point saya adalah oposisi ini belum siap, lawan tanding yang sebanding itu kan kalau sudah siap," imbuh dia.
Kemudian, ia juga menilai PKS terlihat sudah lelah ketika Prabowo bersafari ke partai-partai lain seperti ke Demokrat. Ia melihat penjajakan tersebut seperti tidak membuahkan hasil.
"Di era SBY juga kalau di kubunya kan sudah ada, tapi partainya winning solution-nya sudah selesai. Ini artinya mereka telah memenuhi syarat administrasi, sementara di poros Pak Prabowo dan Pak SBY saat ini masih memikirkan bagaimana cara mencukupi itu. Yang diharapkan PKS itu kan untuk mencari sekutu dan persengkokolan. Belakangan ini sudah melelah juga ketika Prabowo belum mengamini cawapres dari PKS," ujar Pangi.