"Kita kan memang tidak ada lagi jalan alternatif yang lain ya, jalan arteri yang ada hanya itu-itu saja yang difungsikan. Paling kita membantu dengan menempatkan personel-personel kita, baik Dishub maupun Satlantas Polres, untuk mengurai terjadinya kepadatan di titik-titik yang mungkin terjadi macet," jelas Kadishub Kota Bekasi Yayan Yuliana di kantornya, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Rabu (18/7/2018).
Adapun, jalur arteri yang diprediksi akan macet sebagai imbas penutupan Tol Jakarta-Cikampek ini yakni di Jalan KH Noer Ali. Jalan tersebut merupakan akses pengguna tol yang keluar dari GT Jatibening atau GT Jatiwaringin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruas Tol Jakarta-Cikampek mulai ditutup pada Selasa (17/7) kemarin. Penutupan dilakukan berkaitan dengan adanya pengerjaan Tol Jakarta-Cikampek Elevated.
Tol Jakarta-Cikampek Elevated adalah jalan tol layang yang pekerjaannya dilakukan tepat di atas jalan tol Jakarta-Cikampek yang saat ini sudah beroperasi. Sehingga, bila ada pekerjaan konstruksi yang tergolong berisiko tinggi, maka lalu lintas jalan tol Jakarta-Cikampek perlu mendapat penanganan khusus agar tidak membahayakan pengendara yang melintas di bawahnya.
Penutupan ini dilakukan hingga Desember 2018, mengingat perkiraan pengerjaan selesai pada bulan tersebut. Penutupan dilakukan di 6 lajur secara bertahap.
"(Penutupan) diperkirakan sampai Desember ya kalau lebih cepat ya lebih bagus juga. Pembangunan jalan tol elevated itu kan perlu spesifikasi, pekerjaan yang berisiko tinggi, makanya ada penutupan," tuturnya.
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini