"Justru dari pesantren, santri, kiai, dan ulama bahu-membahu merebut kemerdekaan dari penjajah. Perjuangan santri adalah bukti Islam dan kebangsaan itu tak bisa dipisah-pisahkan," kata Zulkifli saat menyampaikan orasi kebangsaan di hadapan ribuan santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (17/7/2018).
Dengan berbaju koko dan bersarung hijau, Zulkifli mengaku kedatangannya ke Mojokerto adalah untuk menemui KH Asep Saifuddin Chamim, pimpinan Ponpes Amanatul Ummah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada para santri, Zulkifli menceritakan masa lalunya sebagai anak petani yang lahir, besar, dan bersekolah di desa. Baginya, santri di Ponpes Amanatul Ummah ini lebih beruntung dengan segala fasilitas yang ada.
"Kalau yang sekolah di desa saja alhamdulillah bisa jadi Menteri Kehutanan, anggota DPR, sampai Ketua MPR. Nah, apalagi alumni Pesantren Amanatul Ummah pasti bisa lebih sukses," ungkapnya.
KH Asep Saifuddin Chamim dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan keluangan waktu Zulkifli berbagi pengalaman bersama santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah.
"Apa yang beliau sampaikan ini semuanya ilmu yang berguna buat masa depan. Pengalaman Pak Zul banyak sebagai pengusaha, pejabat tinggi, sampai pimpinan partai. Ada banyak pengetahuan dari tausiyahnya," tutupnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini