Mereka adalah Okky Asokawati, Abraham 'Lulung' Lunggana, dan Achmad Dimyati Natakusumah. Ketiganya 'hijrah' bukan dengan tangan kosong. Karena pada Pemilihan Umum 2014 mereka lolos menjadi anggota Dewan dengan perolehan suara cukup lumayan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini Okky pindah ke Partai Nasional Demokrat, Dimyati ke PKS, dan Lulung bergabung dengan PAN. PPP akan kehilangan suara?
Ketua DPP PPP Lena Maryana Mukti tegas menjawab, "Insyaallah tidak." Jajaran elite PPP tak gundah. Salah satu alasannya adalah perolehan suara kader-kader tersebut bukan semata hasil kerja mereka sendiri. Ada sumbangsih dari kader, simpatisan, dan struktur partai.
"Selain itu, kemenangan caleg ditentukan oleh perolehan suara partai yang rata-rata melebihi perolehan suara caleg," kata Lena, Senin (16/7/2018).
Menurut dia, kemenangan di pemilu adalah kerja bersama. Lena yakin konstituen mereka adalah juga simpatisan, kader, dan pendukung loyal PPP. "Mereka (konstituen) yang tidak mudah berpindah," paparnya.
Menghadapi Pemilu 2019, di bawah Ketua Umum Romahurmuziy (Romy), PPP dalam 2,5 tahun terakhir bekerja keras dan solid. Ini dilakukan dalam rangka mengejar ketertinggalan pascakonflik internal.
Kerja keras Romi dan pengurus DPP PPP menunjukkan hasilnya pada Pilkada Serentak 2018 pada 27 Juni lalu. Kader-kader PPP yang maju di pilkada bersama calon dari parpol lain maupun kandidat yang didukung partai ini sukses memperoleh kemenangan.
"Terutama di wilayah-wilayah yang jumlah pemilihnya sangat besar, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah," kata Lena. (erd/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini