Ingin Dilibatkan di Asian Games, Tukang Becak Palembang Demo

Ingin Dilibatkan di Asian Games, Tukang Becak Palembang Demo

Raja Adil Siregar - detikNews
Senin, 16 Jul 2018 17:47 WIB
Foto: Tukang becak demo Asian Games (raja/detikcom)
Palembang - Ratusan tukang becak di Palembang, Sumatera Selatan hari ini menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor Gubernur Sumsel. Mereka menuntut agar dapat dilibatkam dalam perhelatan Asian Games Agustus mendatang.

Dari pantauan detikcom, ratusan tukang becak, baik becak kayuh maupun becak motor, datang dengan membawa becak mereka masing-masing. Selanjutnya becak diparkirkan di halaman luar kantor gubernur Jalan Ahmad Rivai, sedangkan tukang becak masuk ke halaman dengan membawa pengeras suara.

"Kedatangan kami ke sini untuk meminta kejelasan terhadap gelaran Asian Games di Palembang. Kalau dulu Sea Games itu ada 500-an tukang becak dilibatkan, tapi untuk Asian Games ini malah belum ada kejelasan," kata kordinator aksi, Syahrial usai menggelar aksi, Senin (16/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syahrial menyebut Asian Games menjadi moment penting bagi masyarakat dalam melestarikan becak. Bahkan keberadaan becak dinilai sebagai salah satu identitas bangsa di Indonesia.

"Kita seharusnya bangga, becak juga kan identitas bangsa kita. Harus diberi ruang lah kami untuk ikut berpartisipasi dalam mensukseskan Asian Games, terutama untuk bawa tamu dan penonton," tambah Syahrial.

Dikatakan Syahrial, untuk di Palembang sendiri setidaknya ada lebih dari 1.500 tukang becak. Hal ini tentu sayang jika tidak dimanfaatkan dalam pelaksanaan Asian Games di Palembang.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sumsel, Nelson Firdaus mengaku telah membicarakan hal ini. Bahkan pihaknya sedang membahas wilayah dan jam operasional becak saat Asian Games.

"Soal tukang becak sudah masuk dalam pembicaraan dengan Dinas Pariwisata. Nanti akan kita tentukan wilayah becak saat beroperasi, termasuk berapa nanti yang akan dilibatkan karena becak tidak boleh masuk area stadion," kata Nelson.

Diakui Nelson, dari total sekitar 1.500-an tukang becak tentunya tidak semua ikut terlibat. Selain keterbatasan wilayah, dia juga harus memastikan kondisi becak layak untuk beroperasi.

"Tidak semua kita libatkan, ada standar layak tidak layaknya becak beroperasi. Begitu juga dengan keuangan daerah untuk membiayai mereka, karena becak juga harus dihias dan dicat ulang," kata Nelson. (asp/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads