Pantang Pulang Sebelum Padam, Akhir Kisah Bakti Haeruddin di Sunter

Pantang Pulang Sebelum Padam, Akhir Kisah Bakti Haeruddin di Sunter

Sahaya Anisa - detikNews
Senin, 16 Jul 2018 17:48 WIB
Petugas Damkar Haeruddin gugur dalam tugas. (Ibnu/detikcom)
Jakarta - Pemadaman kebakaran di Sunter, Jakarta Utara, menjadi tugas terakhir Haeruddin (51). Haeruddin sempat menyemangati rekannya sebelum akhirnya harus dibawa ke rumah sakit.

Seorang warga bernama Deni (26) sempat menyaksikan langsung kegigihan Haeruddin. Saat itu, hari belum terang.

"Kayaknya kehabisan oksigen. Karena dia nggak sempet ini sambil ini (sambil narik-narik slang air) dia apa ngawalin (nyemangatin) temennya 'jangan takut' sambil narik gitu 'jangan takut'," kata Deni di lokasi kebakaran di Jalan RS Ancol Selatan, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (16/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Haeruddin tak henti menyemangati timnya. Meski sempat terdengar ledakan, dia tetap memberikan semangat.

"Karena kan pas dia udah masuk posisinya itu (ada ledakan) meledak kan, nah terus dia ngasih support ke temennya 'jangan takut ini (untuk) kemanusiaan'. Pas ditarik, ditarik (slang pemadam) jangan takut berapa kali jangan takut," ujarnya.

"Terus dia masuk duluan temennya masih sempet mundur kan, karena ini tapi itunya (korban) masuk ke dalam, tapi masih sempet disemprot, tapi posisinya ya itu (korban sesak napas) di tempat," imbuhnya.

Pantang Pulang Sebelum Padam, Akhir Kisah Bakti Haerudin di SunterLokasi kebakaran yang menjadi aksi pemadaman terakhir Haeruddin. (Sahaya/detikcom)

Pantauan detikcom, garis polisi masih terpasang di lokasi. Warga terlihat memunguti kemungkinan barang-barang yang masih bisa digunakan.


Lokasi kebakaran itu merupakan lapak berbagai usaha, seperti bengkel, material, las, dan penampungan tabungan gas.

Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakut, Satriadi Gunawan, mengatakan petugas bernama Haeruddin (51) sempat melakukan proses pemadaman kebakaran di Sunter. Kemudian Haeruddin meminta diantar ke RS karena merasa kondisi fisiknya menurun.

"Kronologinya, dia lagi di TKP terus sempat melakukan pemadaman. Dia ke ambulans, jalan sendiri, minta diantar ke RS. Akhirnya dibawa ke RSUD Koja. Dalam perjalanan, dia masih komunikasi, masih sadar. Setelah di RS sudah meninggal," kata Satriadi saat dihubungi, Senin (16/7).

Pantang Pulang Sebelum Padam, Akhir Kisah Bakti Haerudin di SunterLokasi kebakaran yang menjadi aksi pemadaman terakhir Haeruddin. (Sahaya/detikcom)

Satriadi mengatakan tak ada luka akibat kebakaran. Ditemukan lebam biru di tubuh Haeruddin. Diduga Haeruddin mengalami serangan jantung.

"(Penyebabnya) bisa jantung, bisa karena asap, ya. Tapi meninggalnya bukan di TKP ya, tapi dalam perjalanan. Tapi ada lebam biru. Cuma yang bisa menyatakan ya RS ya," tuturnya. (idh/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads