"Kemarin ada yang ngamuk ke saya 'untuk apa kamu ke sana nggak ada untungnya'. Saya bilang kok kamu tega mikir untung, nggak untung juga nggak apa-apa. Saya itu udah lihat pekembangannya ini persis waktu yang paling besar untuk melakukan suatu untuk Israel dan Palestina, tinggal kita pikirkan apa agenda yang pas," ujar Yahya ketika berbicara di kantor DPP PSI, Jl. KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (12/7/2018).
Gus Yahya sapaannya, mengatakan untuk menciptakan perdamaian tidak perlu dicampuri kebencian. Menurutnya kunjungannya ke Israel itu sebagai salah satu cara dia menunjukan kepeduliannya terhadap Palestina.
"Kenapa di sini yang didebatkan kebencian, orang di sini kan nggak mikirin kepentingan Palestina. Saya bilang ke teman-teman saya 'kamu ini sudah buat apa ke Palestina? mau ke sana nggak berani megang bedil (senjata) aja nggak bisa," ucapnya.
Seperti diketahui, Gus Yahya bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Pertemuan itu berlangsung pada Kamis (14/6). Netanyahu saat itu mengunggah foto-fotonya di Twitter.
Kunjungan Yahya Cholil Staquf ke Israel saat itu menjadi kontroversi. Kritik dan kecaman bukan hanya datang dari dalam negeri, tapi juga dari dunia internasional. Palestina, lewat kementerian luar negeri, mengutuk kunjungan Yahya Cholil Staquf ke Israel itu.
(ams/ams)