Rumah Mewah Koruptor di Pekanbaru Dirampok, Brankas Diangkut

Rumah Mewah Koruptor di Pekanbaru Dirampok, Brankas Diangkut

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Kamis, 12 Jul 2018 16:20 WIB
Foto: Rumah mewah koruptor dirampok (chaidir/detikcom)
Pekanbaru - Rumah mewah milik narapidana pegawai BNI di Pekanbaru disantroni perampok bersenjata parang. Brankas kecil berhasil digondol namun belum diketahui apa isinya.

Perampokan ini terjadi, Kamis (12/7/2018) sekitar pukul 10.00 WIB di Jl Rawa Mangun, Bukit Raya Pekanbaru. Rumah mewah itu hanya dihuni seorang pembantu wanita dan seorang remaja anak dari pemilik rumah.

"Kami jelaskan, dari keterangan saksi (anak pemilik rumah dan pembantu) bahwa ada dua orang perampok yang masuk dan menodongkan senjata tajam (parang). Saksi menyebutkan tidak ada yang menggunakan senjata api," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Aryanto kepada detikcom.

Bimo menjelaskan, pembantu rumah tangga awalnya berada di luar rumah di dekat jemuran. Tak lama, datang dua pria yang langsung menodongkan parang. Pembantu tadi dipaksa masuk rumah dan disuruh menunjukan kamar manjikannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah itu IRT dipaksa masuk kamar mandi, lantas kedua pelaku mengambil brankas kecil di dalam kamar manjikannya," kata Bimo.

Ketika proses pengambilan brankas, si pembantu tadi keluar dari kamar mandi dan masuk ke kamar anak majikannya. Keduanya lantas mengunci pintu dari dalam dan pintu diganjal tempat tidur. Kedua pelaku tak bisa masuk.

"Di dalam kamar, anak pemilik rumah lantas menghubungi keluarganya memberitahukan kalau rumahnya dirampok," kata Bimo.

Dari sanalah, pihak keluarga menghubungi pihak kepolisian. Sekitar pukul 11.00 WIB, pihak kepolisian tiba di lokasi. Tim segera menyisir rumah mewah tersebut.

"Ketika kita berada di lokasi, kedua pelaku sudah tidak ada di tempat. Belum diketahui, kedua perampok ini menggunakan kendaraan apa," kata Bimo.

Anak pemilik rumah, kata Bimo, mengaku hanya mereka berdua saja. Sedangkan ibunya tengah berada di Tembilahan, Inhil.

"Kita sempat tanya sama anaknya, bapaknya ke mana. Di jawab kalau orang tuanya lagi dipenjara. Katanya begitu (dulunya pegawai BNI)," kata Bimo.

"Kita belum tahu berapa kerugian atas perampokan itu. Kita masih selidiki kasus ini," tutup Bimo.

(cha/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads