"Karena yang kita cari adalah pemimpin yang betul-betul berdedikasi buat bangsa dan negara, yang punya kemampuan buat teknokrasi, dan punya kemampuan buat membangun harapan rakyat. Mengkonsolidasikan semua harapan rakyat karena kita ingin jadi bangsa pemenang," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDIP, Jl Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (11/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini apresiasi terhadap kepentingan Pak Jokowi kan luar biasa, sehingga banyak suara yang masuk kepada Pak Presiden, kepada pak ketum parpol, buat dorong, ada tokoh A, tokoh B, tokoh C, ya. Semua masuk dalam pertimbangan," kata Hasto.
Selain mempertimbangkan nama yang ada, menurutnya, Jokowi juga mendengarkan masukan dari partai politik pendukung. Nantinya nama yang akan mendampingi Jokowi akan diumumkan pada waktu yang tepat.
"Tahapan selanjutnya tentu saja Pak Presiden akan mendengarkan masukan, terus mendalami itu, dan nantinya kita punya pengalaman selama lima tahun lalu akan disampaikan di hadapan semua parpol dan pada momentum yang tepat itu kita nanti diumumkan," tuturnya.
Baca juga: Siapkah TGB Jadi Cawapres Jokowi? |
Ia mengatakan efektivitas pemerintahan tidak hanya dijamin dari dukungan rakyat, tetapi juga dukungan DPR. Menurutnya, parpol yang telah menyampaikan dukungannya saat ini memiliki kekuatan di atas 50 persen.
"Karena apa pun ya, dukungan yang kuat dari rakyat belum menjamin efektivitas pemerintahan tanpa adanya dukungan dari DPR. Dan proses dialog dengan parpol terus dilakukan," ujar Hasto.
"Paling tidak, sekiranya parpol-parpol yang saat ini sudah sampaikan dukungannya, yakni ada PDIP, Golkar, PPP, NasDem, Hanura, kemudian kalau nanti ditambah PKB, itu udah merupakan kekuatan di atas 50 persen," tutupnya. (rvk/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini