Perempuan Bojonegoro Mengandung Bayi Selama 27 Tahun!

Perempuan Bojonegoro Mengandung Bayi Selama 27 Tahun!

- detikNews
Rabu, 27 Jul 2005 14:14 WIB
Surabaya - Betapa tidak mencengangkan! Bayangkan saja, seorang ibu yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani mengandung bayinya selama 27 tahun. Dia hamil sejak 1978 dan bayinya baru keluar pada Selasa, 26 Juli 2005. Kok bisa?Kasus yang dialami Taminah ini memang langka. Gara-gara peristiwa yang dialaminya ini, Taminah, yang kini berusia 54 tahun, harus terbaring di rumah sakit sejak akhir Juni 2005. Sebelum dirujuk ke RS Dr Soetomo, Surabaya, Taminah yang warga Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Bojonegoro ini sempat dirawat di RSU Bojonegoro, Jawa Timur.Saat ditemui di RSU Dr Soetomo, Surabaya, Rabu (27/7/2005), Taminah tampak masih lemah, setelah sehari sebelumnya menjalani operasi kandungan. Namun, wanita desa ini tidak keberatan menceritakan kisah 'misterius' yang dialaminya itu.Ceritanya berawal pada awal tahun 1978. Saat itu, Taminah mengandung anak ketiganya. Kandungan dari bulan pertama hingga bulan kesembilan normal-normal saja. Taminah tidak merasakan hal-hal aneh selama mengandung.Biasanya, di usia kehamilan sembilan bulan sepuluh hari, para wanita hamil akan melahirkan bayinya itu. Namun, hal ini tidak terjadi pada Taminah. Setelah kehamilannya melewati sembilan bulan 10 hari, Taminah dan suaminya baru curiga mengenai kehamilannya itu. Dia pun khawatir atas kehamilannya itu.Karena itulah, di akhir 1978, Taminah memeriksakan kandungannya itu kepada bidan. Oleh bidan di desa setempat, diketahui bahwa bayi yang dikandungnya sudah meninggal dunia. Taminah pun disarankan untuk menjalani operasi.Taminah jelas sedih kehilangan bayinya itu. Tapi yang lebih menyedihkan hatinya, dia tidak punya biaya untuk menjalani operasi. Dia bersama suaminya, sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh tani.Karena itulah, dia memilih membiarkan kandungannya itu. Yang agak aneh, selama kehamilannya dan seusai dipastikan bahwa bayinya telah meninggal di dalam kandungan, Taminah tidak pernah mengalami pendarahan.Taminah pun tetap membiarkan bayi yang telah meninggal itu tetap berada di kandungannya. Roda waktu pun terus berjalan, hingga bertahun-tahun. Namun Taminah tidak memiliki masalah serius selama membiarkan bayinya yang sudah tidak bernyawa itu di dalam rahimnya. Tapi dia memang sering mengalami rasa sakit dan nyeri yang yang luar biasa di bagian perutnya."Tapi, rasa nyeri itu kadang-kadang muncul, kadang-kadang hilang. Tapi saya biarkan saja," kata Taminah yang masih tampak lemah di ruang khusus bedah berat RSU Dr Soetomo. Setelah bertahun-tahun, perutnya yang sebelumnya membuncit, juga lambat laun mengempis sendiri.Taminah menganggap bahwa kandungannya sudah 'beres'. Tapi, pada Juni 2005, rasa sakit dari bagian perutnya itu pun muncul kembali. Rasa sakit yang dirasakannya tidak seperti sebelumnya. "Yang terakhir, lebih nyeri," aku dia.Di perut bagian kanan, ada benjolan. Benjolan itu akhirnya pecah dan mengeluarkan cairan putih. Akhirnya, Taminah pun dibawa ke RS Bojonegoro tanggal 29 Juni 2005. Tim medis langsung melakukan ronsen untuk mengetahui kondisi perut Taminah.Dari hasil pemeriksaan itu, diketahui ada gumpalan di perutnya. Tim dokter menyatakan gumpalan itu adalah janin. Karena alat medis terbatas, RS Bojonegoro merujuk Taminah ke RSU Dr Soetomo pada 12 Juli 2005.Tim dokter pun segera menangani kasus langka ini. Setelah melakukan observasi dan pemeriksaan medis lainnya, tim dokter memutuskan untuk melakukan operasi pada 26 Juli 2005 untuk mengeluarkan janin tersebut.Dan tim dokter pun berhasil. Operasi sukses. Menurut dr Poejo Hartono, dokter spesialis kandungan yang ikut menangani operasi Taminah, kepada wartawan dalam jumpa pers di RS Dr Soetomo, Rabu (27/7/2005), janin yang berhasil dikeluarkan dari perut Taminah itu sudah mengeras dan tidak bernyawa.Janin berkelamin laki-laki dan berberat 1,6 kg itu berada di rahim Taminah selama 27 tahun. Kini janin itu sedang diobservasi oleh tim medis RS Dr Soetomo untuk dilakukan penelitian. (asy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads