Selaku organisasi yang membawahi perusahaan pemilik kapal pengangkut ikan tersebut, ATLI juga masih menunggu hasil pemeriksaan pihak berwajib. Namun, diyakini kebanyakan kapal yang terbakar tersebut merupakan anggota ATLI.
"Kalau dari pantauan saya pribadi (kapal terbakar) itu memang kebanyakan itu kapal dari anggota kami dari ATLI," ujar Agus Dwi Siswaputra, Ketua II ATLI Bali, di kantornya di kawasan pelabuhan Benoa, Denpasar, Rabu (11/7/2018).
![]() |
Namun, dia mengaku belum mendapat laporan secara resmi dari pengurus ATLI. Sehingga jumlah pasti kapal yang terbakar masih simpang siur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di waktu terpisah Kepala KSOP Benoa, Dwi Yanto menilai kapal yang terbakar ini kebanyakan kapal mati atau pasif. Dari puluhan kapal yang dilalap si jago merah ini ia menyebut hanya sekitar 10 unit saja yang dinyatakan kapal aktif.
"Kapal yang ada di pelabuhan perikanan ini bukan semuanya kapal aktif, banyak kapal yang tidak gerak atau kapal pasif atau kapal mati," katanya.
Bahkan dia juga menyebut ada pula kapal yang sudah bertahun-tahun tidak kemana-mana. "Ya di situ saja itu yang membikin penuh pelabuhan barat Benoa ini," pungkasnya. (ams/ams)