"Betul, dugaan trafficking ini. Laporannya masuk itu anak hilang sejak Minggu setelah berkenalan dengan seorang perempuan, Jumriani (30), yang menjanjikan pekerjaan kepada anak," kata Ketua Tim Reaksi Cepat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar, Makmur, Rabu (11/7/2018).
Makmur menyatakan keduanya dijanjikan pekerjaan di Kota Mimika sebagai pelayan di salah satu toko pakaian. Keduanya bahkan diberi uang sebagai uang transportasi untuk berangkat ke Kota Mimika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak berselang lama, korban R (15) baru dapat ditemukan di salah satu warung internet di Makassar setelah bersembunyi lantaran takut. Sedangkan temannya, RS (17), masih dicari.
"Mungkin karena takut, makanya korban kabur dan dinyatakan hilang oleh kedua orang tuanya. Tapi satu korban sudah didapat di warnet, satunya masih dicari," terangnya.
Kini P2TP2A Makassar saat ini telah berkoordinasi dengan Polsek Rappocini untuk mencari korban. Sementara itu, Jumriani masih diperiksa di P2TP2A Makassar.
Sebelumnya, Jumriani dan kedua korban diduga trafficking sempat berkenalan. Jumriani kemudian menjanjikan pekerjaan di Kota Mimika sebagai pelayan toko pakaian dan memberi uang Rp 1 juta. (asp/asp)