Korban Jiwa Akibat Bakteri Babi di Cina Jadi 24 Orang
Rabu, 27 Jul 2005 11:52 WIB
Jakarta - Penyakit misterius yang menyerang negeri Cina terus menelan korban jiwa. Penyakit yang disebabkan bakteri dari babi itu sejauh ini telah merenggut 24 nyawa.Lebih dari 100 orang lainnya juga terserang penyakit ini. Sekitar 21 pasien di antaranya dalam kondisi kritis. Demikian disampaikan Kementerian Kesehatan Cina seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (27/7/2005).Hingga Selasa (26/7/2005) sore waktu setempat, Provinsi Sichuan di Cina selatan melaporkan sebanyak 117 orang menderita sakit akibat bakteri streptococcus suis ini.Dari angka itu, 76 kasus telah dikonfirmasikan. Sementara 41 kasus lainnya masih menunggu konfirmasi. Sejauh ini, baru lima pasien yang dinyatakan sembuh dan bisa meninggalkan rumah sakit.Penyakit ini mulai merebak pada bulan lalu di kota-kota Ziyang dan Neijiang di Provinsi Sichuan. Penyakit baru ini terbukti sangat mematikan, karena sekitar sepertiga dari 76 kasus yang telah dipastikan, semuanya meninggal dunia.Para pasien saat ini dirawat dengan pemberian antibiotik. Namun dengan bertambahnya korban jiwa, para dokter menganggap perawatan yang dilakukan belum memuaskan."Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Cina tengah melakukan tes sensitivitas obat untuk menemukan perawatan yang lebih efektif," ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Cina Mao Qun'an.Pemerintah Beijing menegaskan, belum ada infeksi yang menular dari manusia ke manusia. Menurut koran China Daily, seluruh peternak yang pernah menjagal babi tampaknya terinfeksi penyakit ini. Kesimpulan tersebut didapat dari penelitian tim ahli yang dikoordinasi Kementerian Kesehatan dan Pertanian.Untuk itu pemerintah negeri Tirai Bambu itu mengimbau para peternak untuk menghindari kontak dengan babi yang terinfeksi. Seluruh babi yang terinfeksi juga dimusnahkan.Gejala-gejala penyakit ini adalah demam tinggi, mual, muntah, dan pendarahan kulit. Sebagian penderita bahkan mengalami shock.
(ita/)