"Begini, itu kan baru Pak Tifatul sendiri, belum pernyataan resmi dari pimpinan PKS yang punya hak untuk memutuskan. Dan setahu saya, PKS bukan keputusan yang diputuskan oleh Tifatul sendiri," kata Poyuono, Selasa (10/7/2018).
Poyuono mengatakan PKS pasti menghormati koalisi. Dia lalu mengungkit sikap PKS dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poyuono menyebut akan sama saja jika pada akhirnya PKS mengusung Anies Baswedan sebagai cawapres Prabowo pada Pilpres 2019. Bagi Poyuono, masyarakat sudah menganggap Anies sebagai representasi PKS.
"Kan sama misalnya kita mengusung Prabowo-Anies antara Gerindra dan PKS. Kan Anies menjadi representasinya PKS. Sama kayak di Jakarta, yang merepresentasikan PKS kan Anies, bener nggak, bukannya Sandiaga," ucap dia.
"Saya sih masih punya pandangan lain dari temen-temen PKS. Saya yakin kawan-kawan PKS akan mengutamakan kepentingan untuk mengganti presiden, bukan kepentingan untuk menduduki cawapres," imbuh Poyuono.
Sebelumnya, Tifatul Sembiring menegaskan PKS akan mengusung Prabowo Subianto asalkan kader partainya menjadi cawapres. Tifatul menyebut syarat itu tak bisa ditawar-tawar lagi.
"Jadi sesuai dengan kesepakatan awal, dengan Gerindra kita tetap masih mencalonkan Pak Prabowo so far berpasangan dengan cawapres dari PKS. Itu nggak bisa ditawar-tawar," ujar Tifatul. (gbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini